Pasokan Pupuk Bersubsidi Langsung "Diserbu" Petani Jawa Barat

11 Januari 2021, 14:02 WIB
Para petani ramai-ramai membeli pupuk bersubsidi di Pantura Jawa Barat, pada musim pemupukan awal tahun 2021 /Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat

DESKJABAR – Kalangan petani di Jawa Barat memasuki puncak musim pemupukan tanaman pada awal tahun 2021 ini. Sebagian besar petani sedang melakukan pemupukan pada lahan teknis, apalagi musim hujan sedang tinggi.

Para petani dikabarkan langsung berbondong-bondong membeli pupuk secara bersamaan, terutama di daerah utara Jawa Barat. Apalagi, alokasi pupuk bersubsidi dikabarkan baru diperoleh, bersamaan musim pemupukan.

Adanya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dinilai bukan halangan karena kondisi di lahan pertanian diyakini relatif aman. Sebab, selain karena udara terbuka, juga diantara petani sudah terbiasa ada penjarakan aktivitas.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo : Pembangunan Pertanian Harus Menjadi Perhatian Bersama

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong Wiranta, kepada DeskJabar, di Bandung, Senin, 11 Januari 2021, menyebutkan,  saat ini petani sebagian besar mulai musim pemupukan.

“Hubungannya dengan PSBB dan kegiatan work from home (WFH) karena pandemi, petani tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Semoga petani tetap sehat sehingga terus bisa berproduksi,” ujarnya.

Otong Wiranta meyakini, walau dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, situasi aktivitas produksi pertanian masih cukup aman. Sebab, lahan pertanian itu ruangan terbuka dan terkena sinar matahari.

Disebutkan, pada Januari 2021 ini, memang sedang puncaknya pemupukan untuk daerah pengairan teknis.

Baca Juga: Musim Tanam Awal 2021, Jawa Barat Peroleh Alokasi Pupuk Bersubsidi 123.269 Ton

e-RDKK

Bahkan, ditunjukan pula oleh Otong Wiranta, bahwa para petani langsung berbondong-bondong membeli pupuk bersubsidi. Banyak petani sampai antri karena membeli secara bersamaan, karena alokasi awal tahun memang baru turun.

“Tapi ini hanya pada awal saja, karena mereka cuma ketakutan tak kebagian alokasi. Itu lokasinya di daerah Pantura (pantai utara) Jawa Barat,” terang Otong Wiranta.  

Ia juga menanggapi sudah dinaikannya harga pupuk bersubsidi oleh pemerintah, yang menurutnya, bagi petani tidak mempermasalahkannya.

Baca Juga: Tanah Pertanian, Harta Tak Ternilai Harganya

“Asalkan, petani mudah dan cukup dalam memperoleh pupuk. Adanya e-RDKK sebagian masih ada petani yang belum terdaftar, sehingga mereka masih kesulitan karena tidak memperoleh kuota pupuk subsidi,” ucapnya.

Mengenai alokasi, menurut Otong Wiranta, malah tahun ini lebih besar dari tahun kemarin. Namun untuk petani yang belum terdaftar, ada kemungkinan mereka tidak mendengar adanya sosialisasi mengenai harus tercantum pada e-RDKK jika ingin mendapatkan pupuk subsidi...

“Padahal kami dari KTNA membantu penuh dalam sosialisasi keberadaan kartu tani tersebut,” ucapnya. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler