Tim PPM Unsil Kembangkan Kopi Galunggung di Desa Linggajati, Potensinya Besar Bila Dikelola

21 Desember 2020, 08:15 WIB
Tim PPM Unsil saat berada di desa Linggajati Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya /yedi supriadi

DESKJABAR- Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu kabupaten Tasikmalaya didominasi (54,46%) oleh pertanian padi, sebesar 1,83% merupakan lahan perkebunan kopi. Saat ini perkebunan kopi akan diarahkan berkembang menjadi tujuan wisata dalam bentuk agrowisata berbasis kopi.

Perkebunan kopi di Desa Linggajati adalah hasil kerjasama perhutanan sosial Perhutani dengan masyarakat, khususnya Kelompok Tani Kubangkoak. Namun demikian potensi ini belum berkembang secara optimal karena dari sisi produktivitas maupun nilai tambah masih sangat rendah.  Masalah ini tentu saja berdampak pada rendahnya pendapatan petani dan ketahanan pangan keluarga petani.

Berdasarkan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kepada dosen yang salah satunya adalah Dosen wajib melakukan pengabdian pada masyarakat. Maka Tim Pengabdi Pada Masyarakat (PPM) Unsil yang terdiri dari   Unang, ir., M.Sc. Prodi Agribisnis Fakultas Ekonomi Unsil Sebagai Ketua TIM, dengan Anggota Dr. Edy Suroso,S.E., M.Si. Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Unsil, Riantin Hikmahwidi, ir., M.P. dan Dr. Zulfikar Noormansyah, S.P., M.P.

Baca Juga: Ucapan Terlengkap Selamat Hari Ibu 22 Desember 2020 Dari Tokoh Terkemuka Dunia, Silahkan Cek Disini

Menurut salah seorang Tim Riantin Hikmahwidi, Prodi Agribisnis Fakultas Ekonomi Unsil melakukan tugas tersebut dengan mengabdi berinteraksi secara langsung dengan masyarakat Desa Linggajati terutama yang terkena dampak pandemik Covid-19. TIM PPM Unsil ini memberikan informasi dan mengedukasi serta memberikan bantuan berupa bahan atau alat untuk mempersiapkan agar tidak terjadi kelangkaan pangan dan juga menggerakkan perekonomian masyarakat dalam rangka ketahanan pangan.

Ketersediaan pangan, Kata Riantin,  yang cukup bagi rumah tangga akan sangat dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga untuk mengakses dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Oleh sebab itu dalam jangka panjang ketahanan pangan akan  tetap rawan jika kondisi ekonomi keluarga masih menjadi masalah.

Dijelaskan Riantin, pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah semenjak lama dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai program. Sebut saja misalnya untuk mencapai ketahanan dan kemandirian pangan, termasuk di Kawasan Galunggung khususnya para petani penduduk Desa Linggajati. Hingga kini upaya itu belum membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana diinginkan bersama.

Baca Juga: Acara RCTI TV 21 Desember 2020 : Sinetron Ikatan Cinta, Episode Hari Ini Ada Kejutan Buat Reyna

Oleh sebab, menurut Riantin, dipandang perlu melalui pendekatan yang lebih komprehensif dan jangka panjang, yaitu melalui intervensi pada pengelolaan kelembagaan ekonomi di desa Linggajati, yaitu BUMDes Tigalunggung di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.

Pertimbangannya adalah selama ini masyarakat desa Linggajati sangat kesulitan menggali potensi ekonomi yang sebenarnya cukup tinggi, khususnya potensi di sektor pertanian.

Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode pelatihan dan metode praktek (learning by doing) dengan memberikan praktek Manajemen pengelolaan BUMDes. Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

  1. Pelatihan Manajemen BUMDes
.
  2. Pelatihan Pembukuan Seder/ akuntansi.
  3. Penyerahan Bantuan Peralatan Penggilingan kopi.
  4. Pendampingan:

Baca Juga: Update Covid-19 Kota Bandung, Waspadalah Total Terkonfirmasi Covid-19 Tembus Angka 5.000 Kasus

Dijelaskan, Pengabdian pada masyarakat diawali dengan permintaan dari Kepala Desa Linggajati dan Pengurus BUMDes Tigalunggung yang mendatangi kami ke kampus. Mereka menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi di wilayahnya.  

Wilayah Desa Linggajati memiliki potensi yang sangat besar namun belum tergarap secara optimal. Terutama wilayah Linggajati didominasi oleh sektor pertanian,perikanan dan perkebunan. Wilayah yang berada di lereng Gunung Galunggung selama ini merupakan destinasi ecowisata kawah gunung galunggung dan pemandian air panas.

Menurut Riantin, perkembangan terakhir adalah keterlibatan masyarakat di perhutanan sosial Perhutani, para petani yang terhimpun dalam kelompoktani Kubangkoak yang beranggotakan 70 orang telah menggarap lahan seluas 36 hektar yang ditanami tanaman kopi. Sejak masuknya mahasiswa KKN dari Universitas Siliwangi perkembangannya cukup baik. Namun hingga saat ini pengelolaannya belum optimal baik dari aspek budidayanya maupun pemasarannya.

Baca Juga: Eibar vs Real Madrid, Karim Benzema Menjadi Kreator Kemenangan Real Madrid

BUMDes adalah salah satu kelembagaan yang didorong oleh mahasiswa KKN-Unsil untuk mengelola perkebunan kopi. Selanjut-nya ada pemikiran yang berkembang menjadi salah satu objek wisata, yaitu agrowisata kopi. Agrowisata kopi ini kemudian dalam pengelolaannya oleh BUMDesTigalunggung.

Pengeloaan BUMDes Tigalunggung sudah mendapat perhatian cukup besar baik dari kepala Desa maupun BPD, LPM dan tokoh masyarakat. Namun demikian yang menjadi masalah sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Desa adalah Sumberdaya Manusianya yang masih sangat terbatas.

Tim Kegiatan Pengabdian Masyarakat mengarahkan pada para pengurus mengenai bagaimana cara menggerakkan ekonomi desa melalui badan usaha milik desa (BUMDes).  Selanjutnya kami melakukan pendampingan dan pelatihan yang dapat menggerakkan ekonomi melalui BUMDes Tigalunggung.

Baca Juga: Dalam Sepekan, Jurgen Klopp Raih Dua Penghargaan Sebagai Pelatih Terbaik

Tujuannya adalah menjadikan desa memiliki tingkat perekonomian mandiri yang baik melalui kiprah BUMDes yang profesional. Tim PPM-Unsil memberikan materi yang disampaikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam pendampingan pembenahan atau revitalisasi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa mendapat respon yang sangat baik dikalangan pemerintah desa, BPD dan pengurus BUMDes Tigalungung.

Hal ini terlihat bahwa tingkat kehadiran dalam mengikuti kegiatan sangat baik dan antusiasme dalam merespons materi yang disampaikan sangat baik yakni a) Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang isi, maksud dan tujuan dari pada pentingnya pengelolaan  BUMDes; b) Restrukturisasi organisai badan pengurus BUMDes; dan c) Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang kerja pengurus dan filosofi   BUMDes , pengelolaan kuangan BUMDes,  pentingnya standarisasi produk serta pemasaran produk yang dikelola BUMDes  dan perencanaan bisnis (pendekatan Bisnis Model Canvas/BMC).

Baca Juga: SIM Keliling Bandung 21 Desember 2020-26 Desember 2020, Catat Lokasi dan Persyaratannya

Komitmen para stakeholders seperti Pemeritahan desa, pengurus BUMDes Tigalunggung dan masyarakat di Desa Linggajati harus terbagun. Sehingga keberadaan BUMDes dapat menyelesaikan masalah ekonomi masyarakat, menggali potensi desa dan menciptakan lapangan kerja di Desa Linggajati. Ketahanan pangan secara berkelanjutan dapat tercapai sesuai harapan.

 Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu  merupakan kegiatan pengabdian selain penyuluhan dan Pendampingan pengolaan BUMDes. Dalam kegiatan tersebut juga diberikan bantuan alat penggiling kopi kering dalam bentuk Hueler mengingat  alat ini sangat diperlukan terutama untuk dapat menghasilkan produk kopi yang berkualitas sesuai standar.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan tema yang diusung yaitu ketahanan pangan di desa  Linggajati maka telah dilakukan pengelompokan bidang usaha yang dapat diintervensi melalui bidang usaha yang akan diakselerasi melalui BUMDes Tigalunggung.  Bidang-bidang usaha tersebut adalah 1). Komoditas kopi dan gula aren, 2). Agrowisata kopi, 3). Pendampingan dan permodalan usahatani potensial, 4). Produk kuliner dan 5). Kerajinan Bambu.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler