AMANKAH Mudik Lebaran 2024 Menggunakan Mobil Listrik? Siapa Takut, Tapi…!

- 2 Maret 2024, 07:45 WIB
Ilustrasi. Amankah mudik Lebaran 2024 dengan mengendarai mobil listrik?
Ilustrasi. Amankah mudik Lebaran 2024 dengan mengendarai mobil listrik? /Pixabay/ Joenomias/

DESKJABAR – Tren permintaan mobil listrik di pasar otomotif Indonesia terus meningkat sejalan pula dengan tren gaya hidup konsumen yang semakin modern, fashionable, dan dapat berkontribusi untuk lingkungan yang lebib baik.

Terkait dengan tren yang sebentar lagi akan terjadi di masyarakat Indonesia adalah mudik lebaran 2024 yang akan berlangsung tidak lama lagi. Yang jadi pertanyaan, amankah mudik Lebaran 2024 dengan menggunakan mobil listrik?

Baca Juga: MOBIL Hidrogen Diprediksi akan Menekan Pasar Mobil Listrik di Tengan Persaingan Mobil Ramah Lingkungan

Mudik lebaran adalah sebuah kebiasaan yang sudah lama berlangsung hingga saat ini dan membuktikan bahwa kebiasaan ini tidak akan tergerus dengan perkembangan era zaman modern sekalipun. Bagi masyakat Indonesia, keluarga adalah sebuah ikatan yang sangat kuat.

Kehadiran mobil listrik di pasar otomotif Indonesia akan memberikan transportasi baru dan pengalaman baru bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024.

Terus berkembangnya pasar mobil listrik di Indonesia juga bisa dilihat dari data jumlah mobil listrik yang sudah mengaspal di jalan raya Indonesia.

Kemenperin  mencatat peningkatan jumlah mobil listrik di sepanjang tahun 2023 sebanyak 12.248 unit dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 8.562 unit saja dan tahun 2021 sebesar 1.278 unit.

Bahkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS 2024) yang baru saja berakhir pada 25 Februari 2024, mobil listrik tampil menjadi primadona. Banyak pengunjung dan tertarik atau hanya sekadar merasakan pengalamnnya.

Salah satu mobil listrik yang menjadi primadona di ajang IIMS 2024 adalah Chery Omoda E5. Dari keterangan tertulis PT Chery Sales Indonesia (CSI) mereka mencatat angka surat pemesanan kendaraan (SPK) Chery mencapai 864 unit dimana 80% adalah pemesanan mobil listrik Chery Omoda E5.

Belum lagi ada sebanyak 1.809 peserta mengikuti program test drive untuk mendapatkan sensasi dan pengalamannya, dengan hampir 90% menjajal mobil listrik Chery tersebut.

Amankah Mudik Lebaran 2024 dengan Mobil Listrik?

Bagi sebagian konsumen yang sudah memiliki kendaraan listrik tentu akan menjawabnya siapa takut untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dengan mengendarai mobil listrik.

Khususnya keyakinan itu dimiliki bagian konsumen yang sudah memiliki mobil hybrid, yakni mobil yang sudah menggunakan dua sistem sumber energi yakni penggunaan batree dan bahan bakar fosil. Ketika di perjalanan mereka kehabisan batere masih bisa diteruskan dengan mengubah ke sistem sumber energi yang dihasilkan dari bensin.

Baca Juga: KAPAN Mudik Gratis Lebaran 2024 Digelar? Motor Diangkut Gratis, Simak Jadwal Pendaftaran dan Keberangkatannya

Keraguan akan perjalanan mobil listrik untuk melakukan perjalanan, terutama perjalanan jauh, adalah pada ketersediaan infrastruktur pendukung mobil listrik yakni tempat pengisian batere atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

PLN berkomitmen untuk menyiapkan ekosistem yang mumpuni bagi pengguna kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) di Indonesia, termasuk untuk mendukung arus mudik lebaran.

PT PLN hingga awal 2024 telah membangun 1.124 unit SPKLU, 1.839 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan 9.558 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di seluruh Indonesia

Bahkan pada arus mudik Lebaran 2023, PLN juga sudah melakukan penyiapan dukungan SPKLU. Ketika itu, PLN menyiapkan sebaran SPKLU sebanyak 616 SPKLU di 237 Lokasi di Indonesia, diantaranya terletak pada rest area jalan tol di jalur mudik yakni di sembilan titik di Tol Trans Jawa, dan enam titik di Tol Trans Sumatera. Seluruh SPBKLU ini menurutnya, siap melayani pengisian daya kendaraan listrik saat mudik lebaran.

Namun itu saja tidak cukup membuat perjalanan mobil listrik aman sepenuhnya. Selain SPKLU yang sebarannya belum sebanyak SPBU yang bisa menjangkau ke segala pelosok dengan munculnya SPBU mini, juga terkait sebaran bengkel mobil listrik, jika ada masalah di perjalanan.

Menurut Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menyarankan untuk tidak menggunakan mobil listrik sebagai sarana mudik lebaran. Dia beralasan isu utama dari mobil listrik adalah daya jangkau dan fasilitas pengisian daya.

"Masalah recharging ini belum begitu sebaik seperti infrastruktur kendaraan konvensional, maka para pengguna motor atau mobil listrik, saya sarankan untuk tidak menggunakannya jika jarak lebih dari 300 km atau enam jam lebih perjalanan," kata Jusri Pulubuhu, dikutip dari Antara.

Menurut dia, ketika para pemilik kendaraan listrik memaksakan untuk menggunakannya pada saat mudik nanti, pemilik dikhawatirkan akan menemukan berbagai kesulitan selama perjalanan ke kampung halaman.

"Jadi nanti kamu akan mengalami kesulitan sendiri, lebih-lebih kalau rute tujuan atau kampung kita ini agak keluar dari kota-kota besar gitu. Nah otomatis kebutuhan listriknya akan sedikit sulit," paparnya.

Namun, menurut Jusri, bagi mereka yang akan menuju kampung  halaman dengan jarak di bawah 200 km atau jarak tempuh di bawah enam jam perjalanan, mengendarai  mobil listrik masih layaknya untuk digunakan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara Gaikindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah