DESKJABAR – Meski belum ada pengumuman resmi dari PT KAI, namun loket penjualan tiket kereta api Lebaran 2024 akan mulai dibuka sekitar akhir Februari. Penjualan tiket direncanakan akan menggunakan metode baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Seperti diketahui, hingga Rabu 31 Januari 2024 situs resmi PT KAI belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait penjualan tiket kereta api Lebaran 2024. Namun seperti kebijakan jelang Lebaran 2023, penjualan tiket akan mulai dibuka H-45.
Hal itu juga dikemukakan Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanafi kepada deskjabar,com. Penjualan tiket kereta api Lebaran 2024 akan sama seperti tahun lalu yakni loket dibuka mulai H-45.
Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik atau balik Lebaran 2024, moda transportasi kereta api makin hari makin aman dan nyaman. Saat ini armada kereta api Indonesia sudah sangat bagus-bagus, terbaru dan dipelihara secara berkala. PT KAI juga telah memberikan fasilitas gerbong AC diseluruh kereta api baik itu Ekonomi, dan Bisnis apalagi Eksekutif.
Loket Penjualan Tiket Dibuka di Tanggal Ini
Jika mengacu pada kebijakan bahwa penjualan tiket kereta api Lebaran 2024 akan dimulai H-45 atau 45 sebelum hari Lebaran, maka loket penjualan akan mulai dibuka pada tanggal 25 Februari 2024. Hal itu berdasarkan hitungan mundur dari hari Lebaran 2024 yang jatuh pada tanggal 10 April 2024.
Untuk pemesanan atau pembelian tiket bisa dilakukan via aplikasi access by KAI atau melalui channel eksternal.
Selain membuka penjualan tiket kereta api Lebaran 2024, PT KAI juga sudah mengeluarkan daftar harga tiket kereta api angkutan Lebaran 2024 untuk kelas ekonomi dari yang paling murah Rp 23.000 hingga yang paling mahal Rp 350.000.
Saat akan melakukan pemesanan atau reservasi tiket kereta api Lebaran 2024 ada ketentuan umum yang harus diperhatikan yakni :
1.Fasilitas reservasi online tiket Kereta Api hanya berlaku untuk perjalanan Kereta Api yang tercantum dalam sistem reservasi online tiket Kereta Api.
2.Reservasi tiket Kereta Api dapat dilakukan mulai H-45 hingga 3 jam sebelum jadwal keberangkatan Kereta Api atau sesuai aturan pemesanan tiket yang ditetapkan oleh Perusahaan.
Batas waktu pembayaran tiket Kereta Api sampai dengan 60 menit setelah mendapatkan kode pembayaran. Melebihi batas waktu 60 menit tidak dilakukan pembayaran, maka tiket dan kode booking dibatalkan oleh sistem.
3.Khusus reservasi tiket melalui aplikasi Access dengan periode pemesanan kurang dari 3 jam s.d 1 jam sebelum jadwal keberangkatan Kereta Api. Batas waktu pembayaran tiket Kereta Api sampai dengan 15 menit setelah mendapatkan kode pembayaran.
Melebihi batas waktu 15 menit tidak dilakukan pembayaran, maka tiket dan kode booking dibatalkan oleh sistem.
4.Bagi penumpang WNI (Warga Negara Indonesia) wajib mengisi data menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) termasuk infant dan bagi WNA (Warga Negara Asing) mengisi dengan nomor identitas yang ada di passport.
5.Bukti pembayaran tiket Kereta Api akan dikeluarkan setelah pembayaran disetujui dan dikirim ke alamat e-mail pemesan tiket.
6.Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan kartu kredit Visa, Master atau kartu debet perbankan yang termasuk dalam daftar Bank online maupun melalui fasilitas ATM Bank.
7.Khusus pembayaran menggunakan kartu kredit, maka pemilik kartu kredit adalah penumpang atau bagian dari penumpang Kereta Api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhak menolak penumpang atau penumpang lainnya dalam 1 kode booking, jika pemilik kartu kredit tidak termasuk dalam daftar penumpang Kereta Api.
Metode Baru Penjualan Tiket Lebaran 2024
Untuk pertama kalinya, penjualan tiket kereta api Lebaran 2024 akan menggunakan metode baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Hal itu dikemukakan Executive Vice President, Information Technology PT KAI, Albertus Indarko Wiyogo di Jakarta pada 17 Januari 2024.
Indarko mengatakan bahwa PT KAI berencana akan menggunakan penjualan tiket Lebaran seperti layaknya membeli tiket konser Coldplay.
Baca Juga: Pinjol Legal atau Ilegal? Kenali Modus Penipuan Pinjaman Online Berikut Link Cek Fintech
Perubahan metode penjualan tiket lebaran tersebut didasari pada pengalaman penjualan tiket kereta api lebaran sebelumnya.
Dia memaparkan, ketika PT KAI akan merilis tiket Lebaran, situs web perusahaan perkeretaapian ini langsung diserbu sampai dua juta hit. Hal itu yang membuat tiket langsung ludes dalam sekejap.
Menurut Indarko, penjualan tiket seperti itu dinilai banyak kekurangan. Hal inilah yang membuat PT KAI berencana menerapkan penjualan tiket dengan metode antrean.
Indarko memaparkan, di tahun ini PT KAI berencana akan menerapkan system penjualan secara quering atau antrean. Siapa yang masuk pertama, dapat nomor antrean, tunggu beberapa menit, seperti metode penjualan di konser Coldplay beberapa waktu lalu di Jakarta.
Rencananya, motode baru ini akan mulai diterapkan saat penjualan tiket kereta api Lebaran 2024.
Indarko menambahkan, PT KAI juga sudah menerapkan face recognition boarding gate yang bertujuan untuk mempermudah penumpang yang akan menggunakan perjalanan kereta api tanpa perlu menunjukan dokumen, seperti boarding pass, e-boarding pass, KTP, atau dokumen lainnya.
Namun diakui bahwa penerapan pengenalan wajah tersebut belum diterapkan di semua stasiun, melainkan baru sebatas di stasiun-stasiun besar saja yang akan dilengkapi face recognition boarding.***