Indonesia Miliki Infrastruktur Memadai untuk Penyuntikan Vaksin Covid-19. Inilah Pasukannya

- 21 November 2020, 20:25 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Chillsoffear/

DESKJABAR – Untuk mempersiapkan penyuntikan vaksin Covid-19 di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melatih 7.000 dari 23.000 tenaga kesehatan (nakes) sebagai vaksinator.

Hal itu dikemukakan Juru Bicara Satgas Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam acara Dialog Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru bertema Jalan Panjang Vaksin sampai ke Tubuh Kita, yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat, 20 November 2020.

Reisa mengemukakan, terkait sumber daya manusia yang akan memberikan vaksinasi nantinya ke masyarakat, Indonesia telah memiliki 23.000 vaksinator yang terlatih.

Baca Juga: Tiga dari 10 Panambang Emas Warga Salopa Tasikmalaya yang Tertimbun Longsor Ditemukan Meninggal

“Bahkan vaksinator sudah dibekali pelatihan khusus oleh Kementerian Kesehatan, dan  7.000 vaksinator yang sudah terlatih khusus” ujar dr. Reisa Broto Asmoro

Sementara itu, Vaksinolog  dr. Dirga Sakti Rambe M.Sc, Sp.PD  mengemukakan, Indonesia tidak perlu khawatir kekurangan tenaga medis untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19, sebab saat ini Indonesia memiliki 440.000 dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan.

“Mereka semuanya, saya yakin siap bergotong royong mensukseskan persiapan vaksinasi ini. Pada prinsipnya, kita ingin semua terlibat supaya vaksin Covid-19 bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat” jelas dr. Dirga Sakti Rambe.

Baca Juga: Pilkada Pangandaran 2020: KPU Melakukan Simulasi Pemungutan Suara, Begini Tata Caranya

Dirga Sakti Rambe menambahkan, Indonesia telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk proses distribusi vaksin hingga ke pelosok, termasuk vaksin Covid-19 yang sedang ditunggu-tunggu.

“Perlu diketahui vaksin itu adalah produk biologis yang perlu disimpan dengan cara khusus, karena sensitif terhadap suhu. Mayoritas vaksin disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, kecuali vaksin polio yang minus 20 derajat celcius. Sejak vaksin diproduksi sampai digunakan di rumah sakit dan puskesmas, transportasinya mesti terjamin suhunya. Dan jangan khawatir, kita sudah berpengalaman. Kita sudah siap”, ujar Dirga Sakti Rambe

Ditambahkan, Indonesia memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam memproduksi, mendistribusi, hingga mengimplementasikan vaksin.

Baca Juga: Ricky Yakobi Meninggal Dunia Saat Bermain Sepakbola

Sistem rantai dingin yang menjadi salah satu unsur penentu kualitas vaksin juga sudah terbangun dengan baik.

"Sebanyak 97 persen sistem rantai dingin ini berjalan dengan baik jadi tidak perlu khawatir. Mulai dari pabrik sampai yang menerima di puskesmas, misalnya di Aceh atau Papua, itu semua sudah siap," kata dr. Dirga Sakti Rambe.

Target produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma mencapai 250 juta dosis. Pengalaman Bio Farma dalam produksi puluhan ribu vaksin sudah sejak 130 tahun lalu. Vaksin produksi Bio Farma juga telah digunakan Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Baca Juga: Bahan Pangan Diperkirakan Menjadi Mahal pada Tahun 2021

Sementara itu terkait sikap masyarakat terhadap vaksin Covid-19, survei nasional yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), didukung UNICEF dan WHO menunjukkan, 64,8% dari 115.000 responden di 34 Provinsi, bersedia menerima vaksin Covid-19.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x