Gempa Dahsyat 8,9 SR Dan Tsunami Menghantui Sumbar, Diprediksi 39 Ribu Orang Mati, 52 Ribu Hilang

- 16 November 2020, 09:55 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /Pikiran Rakyat/

Arsip Foto. Siswa mengikuti simulasi menghadapi gempa bumi dalam pendidikan tanggap bencana di SMP Juara Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/10/2018).*
Arsip Foto. Siswa mengikuti simulasi menghadapi gempa bumi dalam pendidikan tanggap bencana di SMP Juara Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/10/2018).* ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ws

Baca Juga: Heboh Di Tempat Kos Satpol PP Menangkap Dua Orang Yang Sedang Berhubungan Badan Sesama Jenis

Ia mengingatkan masyarakat Sumbar khususnya yang berada di tujuh kota dan kabupaten di pesisir yang berpotensi terdampak gempa dan tsunami selalu waspada.

"Kita memang hidup di daerah rawan gempa, makanya harus bersahabat dengannya, kita harus cerdas bencana," kata dia.

Menurut dia periode ulang gempa segmen Siberut setelah tahun 1797 belum keluar kecuali baru sepertiganya.

"Gempa yang terjadi di segmen Sipora-Pagai ini bisa mendorong keluarnya potensi gempa Siberut, bisa pula tidak," ujarnya.

Berdasarkan data dihimpun dari BMKG sejak 10 Oktober sampai 19 Oktober 2020 terjadi 10 kali gempa terjadi di area episentrum megathrust Mentawai dengan kekuatan di bawah 6,0 dan yang paling tinggi magnitudo 5,8.

Ia menjelaskan episentrum gempa berada pada megathrust Mentawai segmen Sipora-Pagai dan pada 25 Oktober 2010 pada area ini juga terjadi gempa berkekuatan 7,4 yang menimbulkan tsunami.

Baca Juga: Ayo Wisata Ke Terasering Panyaweuyan Majalengka, November dan Desember Lagi Bagus Bagusnya Loh

"Kalau dihitung, sejak dua tahun terakhir sudah puluhan kali gempa terjadi di area ini dan dari penelitian yang dilakukan oleh Prof Kerry Sieh dari Caltech dan Danny Hilman dari LIPI diketahui bahwa periode ulang gempa sangat kuat magnitudo 8,0 adalah 200 tahun," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Jurnal Gaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah