Network
DESKJABAR - Tiga anak berinisial RR (10), RM (9), dan N (5) ditemukan di kolong jembatan Pasar Pagi Tambora tengah menangis pada Senin (9/11) pagi.
Ketiga anak tersebut mengaku selalu mendapat siksaan yang dilakukan dua pemuda bertato jika ketiganya tidak mengindahkan kemauannya seperti mencuri, mabuk, menghirup lem, hingga memakai narkoba.
“Ketiga anak kecil tersebut mengaku disuruh 'Ngelem' (menghirup lem), merokok, dan minum-minuman keras, mengemis dan mencuri oleh anak remaja,” ujar Koordinator Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos, Jakarta Barat, Amirullah, di Jakarta, Rabu.
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan anggota PPSU Kelurahan Roa Malaka, Tambora Jakarta Barat yang telah menyelamatkan ketiga anak terlantar korban eksploitasi dan penyiksaan di jalanan.
Baca Juga: Duh Tega Bener. Anak SMP Diculik Lalu Dicabuli Hingga Hamil 3 Bulan
Baca Juga: Seorang Remaja Diduga Jadi Korban Pembunuhan Geng Motor, Mayatnya Tergeletak di Dago Bandung
“Kami merasa harus memberi penghargaan kepada para petugas tersebut,” ujar Sekretaris Jenderal Komnas PA, Dhanang Sasongko di Jakarta, Rabu
Sebelumnya, tiga anak diduga menjadi korban eksploitasi, saat ditemukan menangis di bawah kolong jembatan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat, Senin (9/11) pagi.
Dhanang mengungkapkan apa yang dilakukan PPSU Kelurahan Roa Malaka menunjukkan masih adanya rasa peduli, sehingga ketiga bocah itu dapat diselamatkan dari penganiayaan di jalanan.
Melihat kejadian tersebut, Dhanang meminta kepolisian agar segera turun tangan membongkar kasus tersebut.
Ia menyebutkan, mereka ditemukan oleh anggota petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Roa Malaka, saat bersih-bersih kawasan tersebut, kemudian diamankan dan dibawa petugas Dinas Sosial ke Gedung Olah Raga (GOR) Cengkareng.***
