Maulid Nabi, Momen Menelaah Akhlak Rasulullah Nabi Muhammad SAW

- 29 Oktober 2020, 15:44 WIB
/

Ini membuktikan bahwa sanjungan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW tidak hanya datang dari umat Islam sendiri, tetapi juga dari orang luar yang mencoba menggali bagaimana sesungguhnya pribadi sang tokoh cemerlang tersebut.

Ternyata, sosok kepribadian Nabi Muhammad SAW yang agung tersebut merupakan aplikasi dari ajaran Al-Quran. Beliau adalah Al-Quran yang berjalan. Aisyah RA sendiri pernah menegaskan bahwa akhlak Rasulullah saw adalah Al-Quran. Bahkan Allah swt telah memuji akhlak beliau yang agung sekaligus memberikan rekomendasi bagi manusia sekalian untuk menjadikannya figur teladan dalam kehidupan ini, sebagaimana firman-Nya: “Sesunggguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Al-Ahzab: 21). Hal ini ditegaskan pula di dalam ayat yang lain mengenai keagungan dan kemuliaan budi pekerti: “Sesunggguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur” (Al-Qalam: 4).

Baca Juga: Cuti Bersama, Yuk Melihat Istana Presiden yang Terlupakan

Kalau diibaratkan, Nabi Muhammad SAW adalah seumpama pohon dengan akar yang menghunjam dalam, batangnya menjulang tinggi, daun-daunnya rindang. Dengan akarnya yang kuat, ia tumbuh menjadi pemimpin yang percaya diri, tidak mudah goyah diterpa angin kritik, fitnah, tuduhan, dan ancaman. Dengan batangnya yang menjulang, ia menjadi pemimpin yang visioner yang melampaui zamannya. Dengan dedaunannya yang rindang, ia bisa menjadi pelindung siapa saja yang merasa kepanasan dan terpinggirkan.

Setiap perilaku indah Rasulullah SAW selalu diawali dari dirinya sendiri kemudian diterapkan terlebih dahulu kepada keluarganya. Pantas saja, Al-Maududi menyebutkan: He is the only example where all excellences have been blanded into one personality (Nabi Muhammad adalah satu-satunya contoh kepemimpinan yang lengkap, dimana semua keunggulan /keistimewaan terkumpul dalam diri seorang pribadi).

Marilah kita bersama membangun akhlak diri dan keluarga kita masing-masing dengan berpedoman dan mencontoh ajaran Rasulullah SAW dengan senantiasa menaburkan parfum cinta dan sayang di bumi kita ini. Amiin… Wallahu a’lam bish-Shawab.***

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah