Presiden Brazil Tolak Vaksin Asal China, Alasan Penolakannya Disampaikan Melalui Media Sosial

- 22 Oktober 2020, 13:42 WIB
Ilustrasi masker bendera Brazil
Ilustrasi masker bendera Brazil /Pixabay/Gerd Altmann/

Doria disebut-sebut bakal menjadi lawan politik Bolsonaro dalam Pemilihan Presiden 2022. Oleh karena itu, keduanya kerap kali mengambil kebijakan yang bertentangan.

"Vaksin itulah yang akan menyelamatkan kita semua. Bukan ideologi, bukan politik, bukan pula pemilihan presiden yang akan menyelamatkan kita, tetapi vaksin," ucapnya kepada wartawan.

Baca Juga: Pemprov Jabar Gelar Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Kota Depok

Presiden Bolsonaro merupakan pemimpin kanan jauh yang semakin dekat dengan Presiden AS Donald Trump. Belakangan, Bolsonaro kerap membuat pernyataan yang meremehkan China, kendati negeri itu merupakan mitra dagang terbesar Brazil.

Bolsonaro sebagaimana Trump, juga menganggap remeh virus corona, termasuk mengkritik kebijakan pembatasan wilayah yang ditempuh Gubernur Sao Paulo.

Sampai saat ini, Sinovac belum mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi pernyataan Presiden Brazil tersebut.

Baca Juga: 13 Warga Korea Selatan Meninggal Usai Disuntik Vaksin

Direktur Butantan Institute, Dimas Covas mengatakan bahwa 46 juta dosis vaksin Sinovac akan tetap tersedia kendati tidak dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional. Sebanyak 9.000 sukarelawan sedang mengikuti uji klinis tahap III vaksin Sinovac.

Menurut Dimas Covas, dari hasil pengujian awal, dua dosis vaksin yang disuntikkan kepada sukarelawan dinyatakan aman. Akan tetapi, datanya tidak akan dirilis sampai uji klinis selesai.

Brazil termasuk yang penduduknya paling banyak terpapar virus corona. Laman Worldodometer melaporkan, negeri samba itu menempati urutan ketiga di bawah AS dan India. Ada sebanyak 5,3 juta kasus positif Covid-19 di Brazil dengan angka kematian mencapai 155,5 ribu jiwa.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah