Presiden Brazil Tolak Vaksin Asal China, Alasan Penolakannya Disampaikan Melalui Media Sosial

- 22 Oktober 2020, 13:42 WIB
Ilustrasi masker bendera Brazil
Ilustrasi masker bendera Brazil /Pixabay/Gerd Altmann/

DESKJABAR - Presiden Brazil Jair Bolsonaro menolak untuk membeli vaksin Covid-19 dari Sinovac, China. Pernyataan tersebut dilontarkan berselang dua hari setelah Menteri Kesehatan dan Gubernur Sao Paulo menyatakan akan memasukkan coronavac, vakin asal Sinovac, ke dalam program imunisasi nasional.

Dilansir dari Reuters, pernyataan presiden di satu sisi dan pernyataan Menteri Kesehatan serta Gubernur Sao Paulo di sisi yang lain, mengundang debat terbuka di kalangan masyarakat.

Opini publik terbelah antara yang ingin imunisasi, termasuk dengan vaksin asal China, dan pendapat yang ingin menunda imunisasi sampai uji coba vaksin selesai dan hasilnya dinyatakan aman.

"Saya tidak ingin rakyat Brazil jadi kelinci percobaan," ujarnya melalui media sosial yang dikutip berbagai media di dunia, termasuk Reuters dan AP, Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Seorang Relawan Corona di Brasil Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin

Pada Selasa, 20 Oktober 2020, Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello dalam rapat bersama gubernur menyatakan, Kemenkes Brazil akan membeli vaksin Sinovac sebagai bagian dari program imunisasi, berbarengan dengan vaksin AstraZeneca dan vaksin Oxford.

Sehari kemudian, hasil tes menunjukkan Pazuello positif Covid-19, menambah panjang daftar pejabat Brazil yang tertular virus corona. Beberapa bulan sebelumnya, Presiden Bolsonaro juga positif Covid-19.

Menurut Presiden Bolsonaro, Menkes salah menginterpretasikan keinginan pemerintah. "Yang pasti, kami tidak akan membeli vaksin China," ujar Bolsonaro.

Baca Juga: Libur Panjang Dikhawatirkan Picu Kluster Baru Covid-19, Berikut Tips Aman Berwisata

Seperti diberitakan, Gubernur Sao Paulo, Joao Doria mendukung pernyataan Menkes. Saat ini, pusat riset medis Sao Paulo, Butantan Institute, tengah menggelar uji klinis terhadap vaksin Sinovac. Doria berharap program imunisasi mendapat persetujuan pihak berwenang pada akhir tahun sehingga bisa segera dijalankan pada Januari 2021.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x