13 Warga Korea Selatan Meninggal Usai Disuntik Vaksin

- 22 Oktober 2020, 10:44 WIB
Seorang warga menjalani tes penyakit virus Covid-19 di sebuah klinik darurat di Seoul, Korea Selatan beberapa waktu lalu
Seorang warga menjalani tes penyakit virus Covid-19 di sebuah klinik darurat di Seoul, Korea Selatan beberapa waktu lalu /

DESKJABAR- Kasus meninggalnya warga usai disuntik vaksin semakin banyak. Setelah dilaporkan seorang warga Brazil meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19. Kini dilaporkan sedikitnya 13 warga Korea Selatan meninggal usai disuntik vaksin flu dalam beberapa hari terakhir.

Media resmi pemerintah dan media local mengabarkan kejadian itu memicu kekhawatiran tentang keamanan vaksin, bahkan walaupun pihak berwenang mengesampingkan kaitan antara keamanan vaksin dan kematian warga setelah disuntik vaksin.

Otoritas kesehatan pada Rabu 21 Oktober 2020, mengatakan tidak memiliki rencana untuk menangguhkan program penyuntikan vaksin flu secara gratis kepada sekitar 19 juta orang, setelah penyelidikan pendahuluan terhadap enam korban jiwa tidak menemukan hubungan langsung pada kematian korban dengan vaksin.

Baca Juga: Seorang Relawan Corona di Brasil Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin

Tidak ada zat beracun yang ditemukan dalam vaksin, dan sedikitnya lima dari enam orang meninggal yang diselidiki memiliki kondisi yang mendasari kematian mereka, kata para pejabat.

Para pejabat telah melaporkan sembilan orang meninggal setelah mendapatkan vaksinasi flu, dan kantor berita Yonhap melaporkan empat orang lainnya meninggal pada Kamis.

Jatuhnya korban jiwa, termasuk seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan seorang pria berusia 70-an, terjadi hanya seminggu setelah program vaksinasi flu gratis untuk remaja dan lansia dimulai kembali.

Program tersebut ditangguhkan selama tiga minggu setelah ditemukan bahwa sekitar 5 juta dosis, yang perlu disimpan di lemari es, telah terpapar pada suhu ruangan saat diangkut ke fasilitas medis.

Vaksin flu di Korea Selatan berasal dari berbagai sumber. Produsen vaksin flu di Korsel termasuk produsen lokal GC Pharma, SK Bioscience dan Ilyang Pharmaceutical Co, bersama perusahaan farmasi asal Prancis Sanofi dan Glaxosmithkline asal Inggris.

Distributor vaksin flu di Korsel termasuk LG Chem Ltd dan Boryung Biopharma Co. Ltd., yang merupakan bagian dari Boryung Pharm Co. Ltd.

Baca Juga: Ketua Harian Gugus Tugas Ancam Tindak Tegas Tempat Hiburan Yang Tak Mematuhi Protokol Kesehatan

GC Pharma, LG Chem, SK Bioscience dan Boryung menolak berkomentar perihal adanya orang meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu. Sementara itu, Ilyang Pharmaceutical, Sanofi dan GSK belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Korea Selatan telah memperpanjang program vaksin musimannya tahun ini untuk menangkal potensi komplikasi wabah COVID-19 dan mengurangi beban rumah sakit selama musim dingin.

Para pejabat mengatakan 8,3 juta orang telah diinokulasi dengan vaksin flu gratis sejak program dilanjutkan pada 13 Oktober, dan ada laporan soal sekitar 350 kasus reaksi yang merugikan akibat vaksin.

Jumlah kematian tertinggi terkait dengan vaksinasi flu musiman adalah enam orang pada 2005, menurut kantor berita Yonhap.

Para pejabat mengatakan sulit untuk membuat perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya karena lebih banyak orang yang memakai vaksin tahun ini.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x