Tingkat Kematian Pasien Covid-19 Akibat Komorbid di Tiga Provinsi Ini Sangat Tinggi

- 21 Oktober 2020, 21:08 WIB
Ilustrasi lansia dan virus corona
Ilustrasi lansia dan virus corona /Pixabay/enriquelopezgarre/

DESKJABAR - Tingkat kematian pasien positif Covid-19 akibat memiliki komorbid atau penyakit bawaan di tiga provinsi, sangat tinggi. Ketiga provinsi itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, Rabu, 21 Oktober 2020, pasien Covid-19 dengan penyakit bawaan merupakan kelompok yang rentan terhadap kematian.

Saat konferensi pers secara virtual, Rabu ini, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr. Herlin Ferliana, M.Kes, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis di Provinsi Jawa Timur, 95% pasien positif Covid-19 meninggal dunia karena komorbid. Jenis penyakit bawaan tersebut di antaranya penyakit paru-paru, diabetes, dan jantung.

“Yang sakit paru-paru dan diabetes ini akan lebih sulit untuk memulihkan kondisi kesehatan. Ini menjadi perhatian khusus untuk mereka yang komorbid, usahakan jangan sampai tertular,” kata dr. Herlin.

Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19, Brazil Bakal Susul Indonesia

Menurut dia, penyebab lain kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur adalah datang terlambat ke fasilitas kesehatan. Ia sudah melakukan antisipasi agar pasien positif Covid-19 tanpa gejala bisa mengisolasi diri di rumah.

Langkah antisipasi lainnya adalah meminta warga untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, serta memakai masker.

Baca Juga: Cuti Bersama, Okupansi Hotel di Bandung Ditargetkan Diangka 40 Persen

Ia selalu memantau sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan serta dilakukan penambahan jika diperlukan. Dalam tiga bulan ke depan, SDM kesehatan dan alat kesehatan diprediksi aman.

"Kami sudah menyiapkan 127 rumah sakit, tapi kalau pada saat kondisinya berat maka ada lima RS yang akan kami siapkan, yakni RSUD Dr Soetomo, RSUD Dr Saiful Anwar, RSAL dr Ramelan, RS Unair, RSUD Madiun,” kata dr. Herlin.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Kementerian Kesehatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x