Hasil Penelitian Ilmiah, Golongan Darah O dan B Lebih Tahan Terserang Covid 19

- 18 Oktober 2020, 09:15 WIB
Golongan Darah O.
Golongan Darah O. /RRI/


DESKJABAR- Bagi anda yang ber golongan darah O dan B cukup berbangga hati karena berdasarkan penelitian terbaru. Kedua golongan darah tersebut memiliki risiko lebih rendah terkena Covid 19. Kalau pun terinveksi Covid 19, orang yang bergolongan darah O dan B tersebut tidak akan mengalami sakit parah.

Seperti dikutip kantor berita Antara, salah satu studi baru dari penelitian ditemukan bahwa Covid 19 dengan tipe darah O dan B menghabiskan elbih sedikit waktu di unit perawatan intensif daripada rekan mereka dengan tipe A dan AB.

Mereka juga cenderung tidak membutuhkan ventilasi dan cenderung tidak mengalami gagal ginjal.

Baca Juga: Gol Jordan Henderson Dianulir Wasit, Pelatih Liverpool Juergen Klopp Mengaku Bingung

Dua studi baru yang diterbitkan di jurnal Blood Advances pada 14 Oktober lalu itu menguatkan penelitian sebelumnya mengenai darah tipe O, di mana orang dengan golongan darah O atau B tidak mengalami sakit parah ketika terinfeksi COVID-19.

Pada peneliti di Universitas British Columbia, Kanada, mengamati 95 pasien COVID-19 yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver, antara Februari hingga April.

Mereka menemukan bahwa pasien dengan golongan darah O atau B rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih sedikit di unit perawatan intensif dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A atau AB.

Kelompok dengan golongan darah A atau AB tinggal selama 13,5 hari di ICU. Namun, para peneliti tidak melihat adanya hubungan antara golongan darah dan lama pasien dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Barcelona Telan Kekalahan Pertama, Akibat Gol Penalti Jaime Mata

Namun, mereka menemukan bahwa hanya 61 persen pasien dengan golongan darah O atau B yang membutuhkan ventilator, dibandingkan dengan 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB.

Sementara itu, pasien dengan tipe A atau AB juga lebih mungkin membutuhkan dialisis, prosedur yang membantu ginjal menyaring racun dari darah.

“Pasien dalam dua golongan darah ini mungkin memiliki peningkatan risiko disfungsi atau kegagalan organ akibat COVID-19 dibandingkan orang dengan golongan darah O atau B,” para penulis penelitian menyimpulkan.

Sebuah studi lain pada bulan Juni menemukan hubungan serupa: pasien di Italia dan Spanyol dengan golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah dari infeksi virus corona yang parah dibandingkan dengan pasien dengan golongan darah lain.

Studi baru kedua itu menemukan bahwa orang dengan golongan darah O mungkin berisiko lebih rendah terkena virus korona dibandingkan orang dengan golongan darah lain.

Tim tersebut memeriksa hampir setengah juta orang di Belanda yang dites COVID-19 antara akhir Februari hingga akhir Juli. Dari sekitar 4.600 orang yang dites positif dan melaporkan golongan darah mereka, 38,4 persen memiliki darah tipe O.

Baca Juga: Ada “Kuntilanak” Ikut Demo Bersama Mahasiswa Menolak Omnibus Law di Bandung

Itu lebih rendah dari prevalensi tipe O pada populasi 2,2 juta orang Denmark, 41,7 persen, sehingga para peneliti menentukan bahwa orang dengan golongan darah O telah terhindar dari infeksi secara tidak proporsional.

"Golongan darah O secara signifikan dikaitkan dengan penurunan kerentanan," tulis para penulis.

Secara umum, golongan darah Anda bergantung pada ada atau tidaknya protein yang disebut antigen A dan B di permukaan sel darah merah—sifat genetik yang diwarisi dari orangtua. Orang dengan darah O tidak memiliki antigen. Beberapa penelitian lain sebelumnya juga menyimpulkan hal yang sama.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x