DESKJABAR – Perguruan Tinggi, saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, mau tidak mau, harus menerapkan pembelajaran daring dalam setiap pertemuan perkuliahan.
Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) Universitas Gajah Mada (UGM), Widyawan mengatakan, bila tidak mengikuti pembelajaran daring dimana persaingan perguruan tinggi yang semakin ketat, suatu kampus bisa gulung tikar.
Karenanya, pembelajaran digital memerlukan perangkat teknologi dan mahasiswa pun memerlukan perangkat tersebut.
Baca Juga: Penemu WiFi Ternyata Lahir dan Masa Kecilnya Hidup di Surabaya
Baca Juga: Awal November, Subsidi Gaji Termin Dua Siap Disalurkan
“Diperlukan perangkat teknologi baik mahasiswa maupun dosennya,” katanya dalam acara Sinergi UGM dan Kagama dengan tema 'Membangun Ekosistem Digital Learning', Kamis 15 Oktober 2020, seperti dikutip DESKJABAR dari RRI.
Berdasarkan hasil penelitian terkait pembelajaran daring, jelas Widyawan, 50 persen mahasiswa menyebut kuliah online memiliki kemiripan dengan kuliah di kelas.
Baca Juga: Hari Mencuci Tangan Sedunia 2020, Saatnya Peduli Dengan Kesehatan Orang Lain
Baca Juga: Heri Gunawan : UU Cipta Kerja Buka Lapangan Kerja Lewat UMKM
Head of Indonesia Market (Udemi) Giri Suhardi menambahkan, edukasi itu merupakan senjata untuk mengubah dunia, dan buku menjadi jendela dunia.
Yang penting, jelasnya, bagaimana ekosistem belajar learning itu bisa bersinergi dengan industri.***