Belanda Kembalikan Benda Sejarah Rampasan Perang, Ada Satu Benda Dari Indonesia

- 14 Oktober 2020, 13:38 WIB
Belanda berencana mengembalikan berlian milik sebuah kesultanan di Banjarmasin, Indonesia.
Belanda berencana mengembalikan berlian milik sebuah kesultanan di Banjarmasin, Indonesia. /Rijksmuseum/

DESKJABAR - Pemerintah Belanda siap mengembalikan ribuan benda bersejarah yang dirampas dari daerah bekas jajahan kepada para pemiliknya. Salah satu di antaranya adalah berlian milik sebuah kesultanan di Banjarmasin, Indonesia. 

Kepala Sejarah Museum Nasional Rijksmuseum, Valika Smeulders, sebagaimana dilaporkan Reuters dan dikutip Antara menyatakan, yang tidak mudah adalah melacak dan menemukan para pemilik sah benda bersejarah tersebut.

Ia mengatakan sekitar 4.000 koleksi museum punya hubungan jelas dengan sejarah kolonial, yang berlangsung selama sekitar 300 tahun sejak pertengahan abad ke-17. Kekuasaan kolonialisme Belanda terpusat di Asia Tenggara dan wilayah Karibia.

Baca Juga: Mesjid di Palestina Yang Didesain Ridwan Kamil Segera Dibangun

Smeulders mengungkapkan, sebuah komisi independen di Belanda Oktober ini menyebut keputusan pemerintah yang terus menyimpan benda bersejarah hasil rampasan era kolonial sebagai sesuatu yang “salah secara historis”.

“Kami akan meruntuhkan tembok-tembok di museum,” kata Smeulders.

Belanda berencana membentuk pusat penelitian independen sebagai pusat data karya seni zaman kolonial, yang nantinya akan memuat asal benda serta bagaimana benda tersebut didapatkan. Pusat penelitian itu juga berencana membentuk panel yang akan mengurusi permintaan restitusi.

Menurut Smeulders, pekerjaan tersebut sangat sulit. Ia mencontohkan berlian 36 karat yang dirampas oleh tentara Belanda dari Kesultanan Banjarmasin pada 1875. Banjarmasin yang berada di Pulau Kalimantan, merupakan wilayah Republik Indonesia.

“Dalam kasus ini, apakah kami akan mengembalikan benda itu ke pemerintah atau ke keturunan Sultan Banjarmasin. Dan, siapakah yang berhak untuk diajak bicara mengenai masalah ini,” tuturnya.

Baca Juga: Apple Resmi Perkenalkan Jajaran iPhone 12, Tahan Percikan Kopi dan Air Soda

Dalam situs resmi Riksmuseum disebutkan bahwa berlian itu milik Panembahan Adam yang merupakan simbol kekuasaan kesultanannya. Setelah ia wafat, Belanda mencampuri urusan suksesi.

Pada 1859, tentara Belanda menguasai Banjarmasin dan membubarkan kesultanan. Berlian 36 karat itu dirampas dan dikirim ke Belanda pada 1875, lalu dipotong menjadi persegi panjang.

Benda lain yang hendak dikembalikan adalah meriam berwarna biru dan emas dari Kerajaan Kandy di Sri Lanka yang dirampas oleh tentara VOC pada 1765. Meriam itu digunakan untuk menyambut kedatangan raja di Sri Lanka. Meriam itu dipajang di lemari khusus barang-barang langka.

Baca Juga: Neymar Pecahkan Rekor Ronaldo dan Berpeluang Lampaui Pele

Meriam itu bersama puluhan hasil rampasan lainnya akan dikembalikan ke Sri Lanka, pada 2021. Akan tetapi, banyak sejarawan dan ahli seni Belanda yang memperdebatkan keputusan pemerintah itu dalam diskusi dan seminar.

Keputusan Belanda mengembalikan benda hasil penjarahan itu sama dengan langkah yang dilakukan oleh Jerman dan Prancis. Upaya pengembalian barang hasil rampasan telah dimulai sejak terbit perjanjian Prinsip-Prinsip Washington pada 1998 yang memungkinkan barang-barang hasil rampasan Nazi selama Perang Dunia II diserahkan kembali ke keturunan etnis Yahudi.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Reuters Antara Rijksmuseum


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah