Cara Sehat Berbuka Puasa Ramadhan Ala Zaidul Akbar, Dilarang Konsumsi Makanan Favorit Banyak Orang

- 22 Maret 2023, 17:01 WIB
Kurma menjadi makanan sehat berbuka puasa Ramandhan, bukan gorengan.
Kurma menjadi makanan sehat berbuka puasa Ramandhan, bukan gorengan. /Pixabay/pictavio/

DESKJABAR - Puasa Ramadhan selain untuk memperbaiki iman umat Muslim, juga sebaiknya dijadikan sebagai ajang detoksifikasi pencernaan kita.

Puasa selain ibadah membersihkan diri secara spiritual bermanfaat untuk membersihkan "sampah" dari tubuh yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit.

Sampah disini adalah makanan-makanan yang sebetulnya tidak boleh masuk ke tubuh karena merugikan dan memancing datangnya penyakit.

Dokter yang memfokuskan diri pada pengobatan cara Nabi dan sering memberikan resep alami dengan rimpang Zaidul Akbar mengingatkan agar puasa dijadikan waktu untuk belajar membersihkan pencernaan.

"Bulan Ramadhan harus jadi bulan bersih-bersih (di tubuh). Kalau bersih kalbu sih Anda sudah paham semua," katanya di kanal YouTube @Sehat Sunnah berjudul "Cara Berbuka Puasa yang Sehat - dr. Zaidul Akbar", yang dibagikan tiga tahun lalu.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023, Keluarga di Biskuit Khong Guan, Sang Bapak Akhirnya Pulang

Zaidul mengatakan, banyak di antara masyarakat yang jorok dalam mengonsumsi makanan. Gorengan, misalnya, selalu menjadi menu keseharian yang selalu ada. Bahkan untuk berbuka puasa Ramadhan pun gorengan menjadi menu utama.

Menurut Zaidul terlalu banyak memakan gorengan sama artinya dengan kita menumpuk sampah di perut dan pada akhirnya akan berakibat buruk pada tubuh, mengganggu kesehatan.

Kebiasaan makan tidak sehat, makanan cepat saji, gorengan, misalnya pada ibu yang sedang hamil berpotensi untuk melahirkan anak yang kurang sehat pula.

"Sekarang kan banyak anak yang autis, ADHD. Itu bisa jadi sang ibu di masa 8 minggu kehamilannya mengonsumsi makanan tidak sehat," ujar Zaidul Akbar.

Oleh karena itu ia menyarankan saat berpuasa yang akan mulai dilakukan besok 1 Ramadhan umat Muslim menjaga makanan. Hanya makanan sehat yang masuk dengan pola makan yang benar.

Baca Juga: Harga Daging Sapi di Kota Bogor Sehari Jelang Puasa Ramadhan Tembus 140.000/Kilogram

"Bagaimana caranya? Jangan banyak sampah yang masuk," katanya.

Cara Berbuka Seperti Rasulullah

Zaidul menyarankan dalam berbuka puasa Ramadhan untuk mengikuti cara yang dilakukan Rasulullah SAW.

Rasulullah ketika berbuka biasanya mengawali dengan mengonsumsi kurma basah. Namun jika tidak ada, dengan kurma kering pun cukup.

"Jika tidak ada kurma ya air putih saja. Setelah itu apa? Yang jelas bukan gorengan. Gorengan itu berat untuk dicerna," katanya.

"Jika Anda disajikan gorengan dan mata berbinar, tapi tidak semangat disajikan buah dan sayur berarti ada yang tidak beres dengan Anda, banyak yang korslet. Ingat good food make good mood. Dan kebaikan itu tak akan kita peroleh dari goreng-gorengan," sambungnya.

Setelah makan kurma, maka minum air rendaman kurma. Air rendaman kurma juga air rendaman buah yang biasa kita sebut dengan infuse water dianjurkan oleh Zaidul Akbar karena bagus untuk usus.

Baca Juga: Bukan Makanan Berlimpah untuk Bekal Puasa Ramadhan, Cuma Satu yang Penting, Kata Ustadz Adi Hidayat

Air infuse tersebut akan mengubah bakteri netral menjadi bakteri baik dalam usus. Bakteri netral yang paling memegang peranan karea bisa berubah jadi baik atau jahat tergantung apa yang dikonsumsi orang.

Air kurma, kata Zaidul, merupakan probiotik. Makin banyak probiotik akan kian banyak bakteri netral yang berubah jadi baik.

"Tubuh kita memang tak langsung sakit dengan makanan sampah. Namun tubuh akan kasih sign berupa keluhan. itu tanda masalah di tubuh," katanya.

Setelah berbuka dengan kurma, lalu sholat maghrib, kemudian makan buah-buahan. Untuk lebih enak potongan buah dikucuri madu dan beri sedikit garam. Setelah itu minum teh rempah, boleh apapun, misalnya ketumbar, serai, atau kayu manis. Baru konsumsi makanan sehat.

Setelah pulang tarawih makan sayur bening atau sayur yang dikukus supaya mengganti sel yang rusak. Sayur dan buah hampir tak mengandung kalori. Sayur juga bisa dicoel sambal. Sambal bisa ditambahkan paprika yang mengandung banyak vitamin C. Kemudian makanlah kacang-kacangan seperti kacang merah, almon, kacang arab.

Mengonsumsi kacang hijau dan kedelai boleh sesekali namun tidak disarankan terlalu sering karena mengandung banyak estrogen. "Apalagi laki-laki terlalu banyak estrogen nanti jadi lebay," katanya. ***

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube @Sehat Sunnah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x