INILAH 8 Permainan Jadul Anak-Anak yang Pernah Hits Saat Ramadhan Tiba yang Bikin Kangen

- 10 Maret 2023, 18:07 WIB
Congklak, permainan jadul anak-anak yang hits saat Ramadhan tiba di era tahun 1970 hingga 1980-an
Congklak, permainan jadul anak-anak yang hits saat Ramadhan tiba di era tahun 1970 hingga 1980-an /Kemdukbud.go.id/

DESKJABAR – Bagi anak-anak, menyambut datangnya bulan suci Ramadhan biasanya diramaikan dengan beragam jenis permainan, yang juga digunakan sebagai kegiatan untuk ngabuburit atau menunggu beduk magrib. Permainan ini hits di era tahun 1970 hingga 1980-an, yang dimainkan anak-anak dengan suka cita.

Untuk beberapa jenis permainan yang hits saat Ramadhan tiba di daerah Jawa Barat, ada yang masih bertahan sampai sekarang, meski tidak semeriah dulu, seperti membakar kembang api setelah buka puasa atau sepulang solat tarawih.

Baca Juga: AKSES Jalan Stasiun Tegalluar ke Gedebage Sudah Digarap, Akankah Nantinya Terhubung ke Tol Getaci?

Namun ada banyak permainan jadul yang dulu hits jika bulan Ramadhan tiba. Bahkan permainan itu sudah ramai dilakukan anak-anak menjelang Ramadhan datang. Bahkan, mungkin bagi anak-anak sekarang, nama permainan jadul tersebut terasa asing di telinga.

Permainan-permainan ini bagi mereka yang pernah mengalaminya, akan membuat kita kangen. Sebab, permainan ini dilakukan bersama teman-teman, terutama di sore hari.

Sekarang ini sudah jarang permainan-permainan anak yang menyertai atau untuk menyambut datangnya Ramadhan. Anak-anak di era sekarang sudah terlalu asyik dengan handphone.

8 Permainan Jadul yang Hits Saat Ramadhan Tiba

1.Encrak

Encrak adalah permainan sederhana yang hanya menggunakan batu-batu kerikil. Cara permainannya adalah dengan melempar satu batu kerikil untuk kemudian diikuti dengan tahapan mengambil batu lainnya.

Biasanya permainan ini dilakukan anak-anak perempuan, dengan peserta 2 sampai 4 anak yang duduk berkeliling atau melingkar.

Baca Juga: Musim Kemarau, Inilah Jenis Pohon Penyelamat Penyedia Air, Beruntung yang Punya di Pekarangan Rumah

2.Beklen

Permainan Beklen merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Cara permainannya mirip dengan encrak, namun dengan alat dan aturan yang berbeda. Biasanya permainan ini dilakukan anak-anak perempuan dengan jumlah peserta 2 orang atau lebih.

Alat yang digunakan dalam permainan ini yakni bola bekel yang terbuat dari karet berukuran diameter 2 sampai 4 centimeter, serta 10 buah kuwuk yang bernetuk keong laut yang berukuran kecil. Medianya dilakukan di lantai.

Cara permainannya adalah bola bekel dilempar ke atas lalu menyebarkan kuwuk di lantai saat bola masih melambung di udara. Setelah bola terpantul sekali ke lantai dan kuwuk sudah menyebar, bola bekel harus ditangkap dengan menggunakan 1 tangan.

Mengambil kuwuk secara satu persatu, kemudian dua-dua, lalu tiga-tiga, hingga kesepuluhnya diambil sekaligus secara bertahap dengan melempar bola bekel sampai melambung seperti saat memulai permainan.

3.Ludo

Ludo ialah board game strategi yang bisa dibeli di toko atau tukang mainan keliling yang terbuat dari kertas karton tebal sebagai bidang permainan, serta 16 buah bidak dan satu dadu kecil. Biasanya permainan ini dilakukan sambil ngabuburit.

Jumlah peserta 2-4 orang dimana tiap pemain dibekali empat token atau bidak. Lalu, dadu dilempar dan pemain dengan angka tertinggi memulai permainan lebih dulu. Token digerakkan bergantian searah jarum jam hingga berujung pada kotak di tengah yang sesuai dengan warnanya.

Baca Juga: Resep Puding Jagung Simple, Menu Takjil Sehat Buat Keluarga

Siapa yang paling cepat memasukkan 4 token atau  tersebut ke kotak yang ada di tengah dialah pemenangnya.

4.Halma

Seperti juga ludo, permainan halma merupakan permainan terbuat dari kertas karton tebal sebagai bidangnya. Di atas bidang tersebut, lapangan permainan berbentuk bintang dengan tiga warna berbeda biasanya warnanya merah, kuning, dan biru.

Jumlah peserta bisa dilakukan 2 sampai 3 orang. Dimana setiap peserta akan menyiapkan 15 bidak diletakkan di tiap titik di kotak segitiga sesuai warna bidaknya. Jadi total jumlah bidak di permainan halma ada 45 bidak.

Permainan ini adalah siapa paling cepat yang memindahkan ke-15 bidak tersebut ke segitiga yang ada di bagian depan sesuai warnanya. Bidak biru memindahkan dari segitiga biru ke segitiga biru lainnya yang ada di sebelah depan.

Cara memindahkan bergantian tiap peserta, dengan pergerakan satu langkah maju horizontal ataudiagonal, bisa juga ke kiri atau kekanan (horizontal). Atau bisa juga bisa melompati bidak lainnya untuk bisa bergerak maju.

5.Kembang api

Keceriaan setelah berbuka puasa atau setelah solat tarawih diteruskan dengan membakar kembang api di halaman rumah bersama teman-teman.

Baca Juga: Baking Soda Bisa Hilangkan Noda Kunyit, Tapi Harus Dicampur dengan Satu Cairan Lagi

Percikan api yang keluar di tengah kegelapan malam, memberikan warna-warni yang begitu indah bagaikan kembang atau bunga mekar.

Ada yang dengan cara dipegang ujung kawatnya, atau ada yang juga menggantungkan di ranting pohon saat kembang api terbakar. Tidak sedikit pula ada yang melempatkan ke udara, sehingga percikan kembang api terlihat melayang di udara.

6.Membakar petasan

Membakar petasan juga dulu merupakan permainan yang hits di bulan Ramadhan atau saat menyambut datangnya Idulfitri.

Saat ini membakar petasan masih dilakukan oleh sebagian anak. Namun tidak seramai dulu. Apalagi saat ini perdagangan petasan memang diperketat oleh pihak kepolisian.

7.Lodong

Lodong adalah meriam buatan yang dibuat dari bambu dan diisi minyak tanah atau karbit. Saat pemantiknya dinyalakan, akan terdengar dentuman keras dari mulut lodong itu.

Biasanya permainan ini dilakukan sore hari sambil ngabuburit menunggu bedug buka puasa. Setiap dentuman akan disambut teriakan suka cita anak-anak sambil menutup kuping.

8.Congklak

Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya permainan ini dilakukan oleh anak perempuan dengan jumlah peserta 2 orang.

Dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadang kala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kerikil dengan jumlah total sebanyak 98 buah.

Baca Juga: Masterchef Indonesia Season 10, Netizen Berharap Muncul Menu Aneh di Top 5

Di papan congklak terdapat 17 lubang kecil dan 2 lubang besar sebagai rumahnya. Masing-masing lubang kecil akan diisi 7 buah batu kerikil.

Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi. 

Bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.

Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x