Menurutnya, dua kali dinamit diaktifkan tapi tetap tidak pecah. Dan selang sebulan atau dua bulan, Abah Juhana mengatakan Bapak Eon tersebut meninggal dunia karena sakit.
“Itulah kenapa disebut dengan Batu Eon,” kata Abah Juhana.
Itulah sekelumit kisah Batu Eon yang penuh misteri, tak bisa dipindahkan atau dihancurkan dan masih eksis berdiri di tengah kolam tandon PLTA Cikalong, Pangalengan Bandung.***