Network
DESKJABAR – Batu Eon adalah sebuah batu besar berwarna hitam keabuan yang berada di tengah kolam PLTA Cikalong, Pangalengan Bandung, menyimpan misteri dan jadi cerita rakyat tersendiri di kawasan tersebut.
Konon, Batu Eon di tengah Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Cikalong tersebut bisa dikatakan cukup “sakti”, karena tak bisa dipindahkan, sangat kuat, antidinamit sehigga tak bisa dihancurkan.
Lokasi Batu Eon berada di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dekat objek wisata Fajar Alam yang instagramable.
Nama Batu Eon diambil dari sesepuh kawasan tersebut bernama Abah Eon yang sekira tahun 1951 berusaha untuk memindahkan dan menghancurkannya.
Menurut Dani, Sekretaris Katumbiri, sebuah organisasi yang mengurus Desa Wisata di Lamajang, “kesaktian” batu tersebut sudah menjadi legenda bagi warga sekitar.
“Kalau untuk Batu Eon konon katanya, pas pembangunan kolam tandon itu kisaran tahun 1947-an lah, di sana menemukan batu. Kemudian mau dihancurin, mau dipindah, tapi enggak bisa,” ujarnya kepada DeskJabar, ketika ditemui di Desa Lamajang, Pangalengan Bandung, Minggu 5 Februari 2023.
Menurut Dani, kekuatan dari batu tersebut ada unsur metafisik yang tidak bisa dijelaskan dan menjadi misteri hingga hari ini.
Karena tidak bisa dihancurkan, maka Batu Eon pun disanggah dan tetap eksis di tengah kolam tandon PLTA Cikalong hingga detik ini.
Baca Juga: Tips Sehat dr Zaidul Akbar, Rahasia Kekuatan Lahir Batin Terbongkar Hanya Butuh 2 Langkah Mudah
“Sudah berkembang menjadi cerita rakyat masyarakat sini, sudah jadi folklore juga. Konon katanya, ada yang bilang Abah Eon yang pertama meninggal (karena berusaha menghancurkan-red.). Ada juga yang bilang beliau yang pertama menemukan batu tersebut. Jadi ada beberapa versi,” kata Dani.
Tak Ada Data Pasti Mengenai Batu Eon Penuh Misteri
Pihak Desa Lamajang sendiri, lanjut Dani, hingga saat ini memang belum memiliki detail data pasti mengenai keberadaan batu penuh misteri tersebut.
“Sekarang sedang dikumpulkan lah data tersebut. Karena di masyarakat sendiri sekarang masih berkembang dengan mitosnya,” katanya menambahkan.
Tidak ada penjelasan yang pasti mengapa tidak bisa dihancurkan, dan masyarakat sendiri menurut Dani tak berani membuktikannya saat ini karena sudah terikat dengan mitos yang berkembang tersebut.
Baca Juga: VIRAL! Baso Tulang Iga Sanguan Bandung, Harus Sabar Antri
Sementara itu, menurut Abah Anom Juhana (78) kuncen Kampung Adat Cikondang, ia merupakan saksi ketika Bapak Eon berusaha menghancurkan batu tersebut.
Kepada DeskJabar Abah Juhana mengatakan saat peristiwa tersebut terjadi, usianya sudah cukup besar untuk mengingat kejadiannya.
“Ceritanya mau digali tanahnya untuk dibikin kolam. Terus ku Pa Eon (batu tersebut-red.) dibor trus diberi dinamit tapi enggak pecah,” ujar Abah Juhana
Menurutnya, dua kali dinamit diaktifkan tapi tetap tidak pecah. Dan selang sebulan atau dua bulan, Abah Juhana mengatakan Bapak Eon tersebut meninggal dunia karena sakit.
“Itulah kenapa disebut dengan Batu Eon,” kata Abah Juhana.
Itulah sekelumit kisah Batu Eon yang penuh misteri, tak bisa dipindahkan atau dihancurkan dan masih eksis berdiri di tengah kolam tandon PLTA Cikalong, Pangalengan Bandung.***
