DESKJABAR - Sejak 4000 tahun yang lalu Hari Raya Tahun Baru Imlek sudah mulai ada. Dengan berkembangnya waktu terbentuk beberapa tradisi atau kebiasaan turun menurun dan wajib dilaksanakan dalam merayakan Tahun Baru Imlek.
Beberapa tradisi atau kebiasaan yang dilaksanakan untuk merayakan Imlek.
- Bersih-bersih rumah
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah adalah simbol yang berarti membuang segala bentuk keburukkan dan bisa jadi menghalangi datangnya keberuntungan.
Tradisi bersih-bersih menyambut Tahun Baru Imlek ini biasanya dilaksanakan masyarakat Tionghoa satu hari sebelum Tahun Baru Imlek.
Mereka meyakini bahwa jika membersihkan rumah pada saat Tahun Baru Imlek justru akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Kuliner di Bandung Paling Hits dan Enak, Cocok untuk Nongkrong Bersama Bestie
- Dekorasi rumah
Setelah dibersihkan biasanya masyarakat Tionghoa akan mendekorasi rumahnya, Pada pintu dan jendela di cat ulang dan ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik.
Sebagian besar dekorasi menggunakan warna merah yang dipercaya warna merah ini melambangkan sesuatu yang sejahtera, kuat dan membawa keberuntungan.
- Menggunakan warna serba merah
Salah satu ciri khas dalam merayakan Tahun Baru Imlek adalah penggunaan warna merah, selain melambangkan kekuatan, sejahtera dan mendatangkan keberuntungan.
Diyakini juga dapat mengusir Nian atau iblis dalam kepercayaan China yang selalu keluar pada saat Tahun Baru Imlek.