SEJARAH Hari Ibu, Diputuskan di Kongres Perempuan 1938 di Bandung dan Diresmikan Presiden Soekarno pada 1959

- 22 Desember 2022, 07:11 WIB
Para pejuang perempuan Indonesia yang menjadi tonggak awal ditetapkannya Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember
Para pejuang perempuan Indonesia yang menjadi tonggak awal ditetapkannya Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember /Pustaka Indonesia/

DESKJABAR – Hari ini, Kamis 22 Desember 2022, masyarakat Indonesia merayakannya sebagai Hari Ibu. Namun pengertiannya beda dengan Mother’s Day yang banyak diperingati di negara-negara lain.

Hari Ibu yang selalu dirayakan pada tanggal 22 Desember menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk mengingatkan peran perempuan dalam perjuangan dan pembangunan di negeri ini.

Hari Ibu ternyata memiliki sejarah panjang yang lebih dulu dibanding Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Hari Ibu diputuskan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938 di Bandung, dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Baca Juga: ATASI Banjir di Wilayah Arcamanik, Pemkot Bandung Bangun Kolam Retensi Cisanggarung

Diawali Kongres Perempuan Indonesia I 1928

Cikal bakal munculnya Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember terjadi dengan dilaksanakannya Kongres Perempuan Indonesia I di Yogjakarta pada 22 hingga 25 Desember 1928.

Kongres dilaksanakan 2 bulan setelah para pemuda Indonesia menyatakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Pada kongres pertama di Yogjakarta ini dihadiri 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera, yang melahirkan terbentunya kongres Perempuan yang saat ini dikenal sebagai KOngres Wanita Indonesia (Kowani).

Gerakan yang dilakukan kaum perempuan tersebut tidak lain bahwa petempuan jauh sebelum kongres sudah turut serta dalam perjuangan dan sejak 1912 sudah ada organisasi perempuan.

Bahkan di abad 19 sudah ada pejuang-pejuang perempuan yang sudah kita kenal seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x