3. Harus Berbasis Konteks
Aksi pembelajaran berbasis konteks dapat terwujud apabila guru mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai sumber belajar lokal (setempat), guru mengenal situasi dan kondisi sosial ekonomi peserta didik.
Serta mengenal dan mengedepankan budaya atau nilai-nilai kearifan lokal, tanpa kehilangan wawasan global.
Sebagai contoh misalnya nilai gotong royong di Jawa atau pela gandong di Maluku dapat dijadikan inspirasi mengembangkan proses dan kegiatan pembelajaran.
Sehingga pembelajaran juga dapat dimulai dari apa yang sudah diketahui oleh peserta didik sesuai dengan konteksnya, lanjut pada konteks yang lebih luas.
Baca Juga: JADWAL 16 Besar Piala Dunia 2022, Argentina vs Belanda di Perempat Final, Lawan di Semifinal?
4. Harus Berorientasi Kekinian
Hal penting Ini adalah pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
Hal yang diwajibkan guru yaitu harus berorientasi kekinian karena guru yang “gaul”, tidak “gaptek”, “melek informasi”, bahkan sebaiknya well informed, selalu meng-update bahan ajar.
Selain itu pula guru harus meng-up grade ilmu pengetahuan yang menjadi bidangnya, termasuk teori-teori dan praktik baik di bidang pendidikan/pembelajaran.