7 Hal Dalam Islam Yang Dapat Membatalkan Mandi Wajib, Nomor 6 Hal Kecil Namun Sering Dilupakan

- 3 Oktober 2022, 16:50 WIB
Berwudhu merupakan salah satu cara yang dapat membuat sah mandi wajib. unsplash.com / Masjid Pogung Dalangan @masjidmpd
Berwudhu merupakan salah satu cara yang dapat membuat sah mandi wajib. unsplash.com / Masjid Pogung Dalangan @masjidmpd /

DESKJABAR – Mandi wajib dalam Islam merupakan satu kewajiban bagi umat muslim untuk dilakukan saat terkena hadast besar.

Mandi wajib merupakan mandi yang dilakukan untuk membersihkan tubuh dari segala hadast besar.

Sebab-sebab yang mengharuskan umat muslim diwajibkan untuk melakukan mandi wajib antara lain seperti selesai haid / menstruasi, selesai berhubungan seksual, mengeluarkan air mani, melahirkan dan orang yang meninggal.

Baca Juga: Preman Pensiun 6 Hari ini 3 Oktober di RCTI, Kang Darman Turun Gunung Ajak Remon Duel, Agus Dihajar Kang Cecep

Melakukan mandi wajib tentu harus dengan cara yang benar dan sah sesuai dengan ajaran syariat Islam.

Mandi wajib ini harus dan wajib dilakukan agar umat muslim dapat kembali menjalankan ibadah dalam keadaan suci.

Allah SWT berfirman “Wain kuntum junuban faththohharuu,” yang artinya adalah “Dan jika kamu junub, maka mandilah,” (QS. Al Maidah: 6).

Namun, terdapat 7 hal yang dapat membuat mandi wajib menjadi tidak sah atau batal.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Berikut 4 Manfaat Doa bagi Kesembuhan Penyakit Hati

Berikut Deskjabar menjabarkan 7 hal yang dapat membuat mandi wajib menjadi tidak sah.

1. Tidak melakukan mandi wajib secara benar

Adapun cara yang benar dalam melakukan mandi wajib yang pertama adalah membaca niat membersihkan hadast besar tanpa bersuara, lalu yang kedua adalah membasuh tangan sebanyak tiga kali.

Yang ketiga adalah membersihkan bagian kemaluan dan sekitarnya dari kotoran dengan menggosoknya dengan tangan kiri.

Yang keempat, mengulangi cuci tangan kemudian berwudhu lalu menyela pangkal rambut sampai kulit kepala dengan jari-jari yang sudah dibasahkan ke air, kemudian membasuh kepala 3 kali dengan 3 kali menimba air hingga seluruh permukaan kulit basah.

Setelah itu basahi seluruh tubuh secara merata dengan mengguyur dari ujung kepala hingga ujung kaki dimulai dari bagian kanan lalu ke kiri.

 Baca Juga: Mantan Walikota Banjar Herman Sutrisno Divonis 7 Tahun Bui, Terbukti Mengatur Pemenangan Lelang Proyek

2. Tidak membaca niat

Niat mandi wajib merupakan hal pertama yang sangat penting untuk dilakukan karena menjadi pembeda antara mandi wajib dan mandi biasa.

Adapun cara membaca niatnya dilakukan hanya dalam hati dan tidak bersuara.

3. Tidak menggunakan air yang bersih

Air yang bersih juga sangat penting ketika melakukan sesuatu yang bertujuan untuk mensucikan tubuh.

Tapi jika dalam keadaan sulit mendapatkan air bersih, maka mandi wajib dapat dilakukan dengan tayamum, namun memiliki tata caranya tersendiri.

 Baca Juga: Sensasi Healing Wisata Miliki Nilai Sejarah, Museum Sri Baduga Tampilkan Kearipan Jawa Barat

4. Ada bagian tubuh yang masih kering

Mandi wajib yang dilakukan untuk membersihkan tubuh dari hadast besar harus dilakukan dengan membasahi seluruh anggota tubuh.

Kewajiban membasahi seluruh bagian tubuh adalah mencakup bagian-bagian yang tersembunyi seperti lubang hidung dengan cara menghisap air dan segera mengeluarkannya dan juga mulut dengan cara berkumur-kumur.

 5. Rambut dalam keadaan tidak terurai

Mandi wajib ada baiknya dilakukan dengan cara menguraikan rambut dan tidak mengikatnya sama sekali karena dikhawatirkan air menjadi tidak dapat masuk ke sela-sela rambut dan ini menyebabkan mandi wajib menjadi tidak sah.

Baca Juga: Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXIX Tahun 2022 Akan Berlangsung di Tiga Kota Kalimantan Selatan 

6. Masih terdapat kotoran di dalam kuku

Sering tidak disadari bahwa kotoran yang ada di dalam kuku juga dapat menghalangi air sampai ke badan, khususnya untuk bagian di bawah kuku.

Jadi jika ingin melakukan mandi wajib ada baiknya untuk membersihkan kotoran kuku terlebih dahulu sebelum melakukan mandi wajib termasuk jika menggunakan kutek kecual pewarna kuku alami seperti henna.

7. Tidak sesuai urutan

Mandi wajib menjadi batal atau juga tidak sah jika tidak dilakukan secara tidak tertib.

Maka dari itu kita perlu memperhatikan rukun mandi wajib yaitu yang pertama niat dalam hati, yang kedua menghilangkan kotoran dan najis pada tubuh, yang ketiga membasahi seluruh anggota tubuh termasuk semua lipatan badan.

Jika ketiga rukun tersebut telah dilakukan maka mandi wajibnya sudah dianggap sah.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x