DESKJABAR - Ada hadist yang meriwayatkan doa Nabi SAW dikabulkan pada hari Rabu setelah beliau memanjatkan doa dalam tiga hari.
Ketika itu Nabi SAW memanjatkan doa di Masjid Al Fath pada Senin, Selasa dan Rabu.
Dan doa beliau dikabulkan pada hari Rabu, waktunya antara shalat Dhuhur dan Asyar.
Hadist tentang doa Nabi SAW dikabulkan pada hari Rabu ini diriwayatkan oleh Jabir ibn ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma dan status hadistnya hasan menurut Albani.
Berikut hadistnya:
Dari Jabir ibn ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi SAW berdoa di Masjid Al Fath dalam tiga hari yaitu hari Senin, Selasa, dan Rabu. Kemudian doa Nabi SAW dikabulkan pada hari Rabu di antara dua shalat yaitu Dhuhur dan Ashar. Maka orang-orang pun melihatnya pada wajah beliau (yaitu nampak gembira –pent).
Baca Juga: Doa Mohon Ampunan dari Dosa Senda Gurau, Ini Bacaan Arab dan Terjemahnya
Jabir berkata, “Maka tidaklah turun kepadaku suatu perkara yang penting kecuali aku memilih waktu ini untuk berdoa, dan aku mendapati doaku terkabul”.
Dengan kejadian itu, sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu seringkali memanjatkan doa pada hari Rabu, yakni antara Dhuhur dan Ahar, terlebih jika ia memiliki hajat besar. Dan ia mengatakan, doanya selalu dikabulkan.
Riwayat di atas di antaranya dimuat dalam buku karangan Abd al-Hamid bin Muhammad ‘Ali Quds, ulama Indonesia asal Kudus. Buku ini diterjemaahkan dari judul asli Kanzun Najah Wa Surur.
Dalam buku itu disebutkan juga dua keistimewaan lainnyayang dimiliki hari Rabu selain memiliki waktu mustajab untuk berdoa.
Dua keistimewaan lainnya tersebut adalah:
Pertama, hari Rabu merupakan hari terbaik untuk memulai belajar dan mengajar.
Dalam buku disebutkan, tiada pekerjaan yang dimulai pada hari Rabu kecuali akan sempurna.
Baca Juga: Wajib Tahu, Doa Mohon Ampunan Bagi Orang tua, Ini Lafal Bacaannya dari Al Quran
Kedua, hari Rabu hari yang baik untuk memulai bercocok tanam. Disebutkan, barang siapa menanam pada hari Rabu kemudian mengucapkan ‘Subhaanal baa-‘itsil waaritsi’, jelasnya, maka akan mendatangkan banyak makanan padanya.
Itulah penjelasan hari Rabu sebagai waktu mustajab untuk berdoa, serta dua keistimewaan lainnya yang dijelaskan ulama.***