Namun, bagaimana jika Rosulullah SAW melantunkan adzan sebagai penanda masuknya sholat? Apa yang akan terjadi?
Alasan pertama, Rasulullah SAW tidak pernah melantunkan adzan karena jika Rasulullah SAW adzan, maka dikhawatirkan untuk orang-orang yang tidak langsung bergegas ke masjid akan mendapatkan azab.
“Jika Rosulullah saw mengumandangkan adzan, maka dikhawatirkan orang yang tidak langsung menjawab seruan Rasulullah saw. Maksudnya, orang-orang yang tidak segera bergegas ke masjid untuk melaksanakan ibadah sholat”.
Kekhawatiran ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 63.
Allah SWT berfirman bahwa “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An-Nur: 63).
Alasan kedua, Rasulullah SAW tidak melantunkan adzan karena beliau adalah rasul. Maka tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri, yakni mengucapkan ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’ sebagai salah satu lafaz dalam adzan.
Alasan ketiga, jika Rasulullah SAW mengumandangkan adzan dan sampai pada lafaz ‘Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah’, maka seakan-akan ada pemahaman bahwa ada nabi selain dirinya.
Alasan keempat, lafaz adzan yang tahu pertama kalinya adalah di dalam mimpi sahabat Rasulullah SAW, yakni Abdullah bin Zaid. Bukan di dalam mimpi Rasulullah SAW, maka dari itu, Rasulullah SAW mewakilkan kepada selain darinya untuk mengumandangkan adzan.***