DESKJABAR - Kemacetan parah terjadi lagi di jalur jalan nasional Tasikmalaya-Bandung baik yang lewat Ciawi maupun Garut, tadi malam Minggu 17 Juli 2022.
Para pengguna jalan Tasikmalaya-Bandung mendesak agar jalan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) yang dulu disebut Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) segera dibangun.
Meningkatnya volume kendaraan yang lewat jalur jalan nasional Tasikmalaya-Bandung menjadi penyebab kemacetan parah. Dan itu terjadi setiap menjelang dan sesudah libur
Kemacetan tidak hanya di jalur Tasikmalaya - Bandung lewat Ciawi dan Malngbong, namun juga di jalur Tasikmalaya - Bandung lewat Garut. Kemacetan terjadi cukup panjang.
"Ini saya posisi di Kadungora (Garut), kendaraan tak bergerak sama sekali," kata Undang Sudrajat warga Tasikmalaya sekitar pukul 21.00 WIB dilansir dari Tintaputih.com.
Undang Sudrajat menuturkan, pada awlanya ia menuju Bandung melalui jalur Gentong. Namun baru sampai di Ciawi terjadi kemacetan.
“Saya banting stir ke jalur alternatif Cisinga (Ciawi-Singaparna) maksudnya melalui jalur Garut. Namun ternyata kemacetan di jalur ini juga tak kalah parahnya”, ungkap Undang.
Bahkan di daerah Kadungora, kata Undang, kendaraan tak bisa bergerak sama sekali. Hingga menjelang tengah malam kemacetan belum juga terurai.
Hal senada dikatakan Agus, Sad warga Bandung yang baru pulang dari Kota Banjar. Sama dengan Undang dirinya juga terjebak kemacetan di daerah Kadungora, Garut.
“Karena kendaraan lama tak bergerak, saya sampai sempat-sempanya turun dulu dari kendaraan untuk minum kopi dan merokok”, ujarnya.
Kemacetan yang terjadi tadi malam di jalur nasional Tasikmalaya-Bandung baik yang lewat Garut maupun Ciawi-Malangbong diduga berkaitan dengan selesainya masa libur sekolah.
Mereka yang telah menghabiskan masa liburannya bersama keluarga, harus kembali masuk sekolah hari ini Senin 18 Juli 2022.
Tak ayal, volume kendaraan pun meningkat drastis dan memicu kepadatan hingga berujung kemacetan arus lalu lintas.
Tol Getaci
Menyoroti terjadinya kemacetan parah yang terjadi di kedua jalur jalan nasional Tasikmalaya-Bandung tadi malam, banyak warga pengguna jalan yang mendesak pemerintah agar tol Getaci segera dibangun.
Jalan tol Getaci yang akan menghubungkan Bandung-Garut-Tasikmalaya hingga Cilacap Jawa Tengah itu dipastikan akan mampu menjadi solusi mengatasi kemacetan yang sering terjadi di jalur Bandung-Tasikmalaya.
“Kemacetan di jalur jalan Tasikmalaya-Bandung baik yang melalui Malangbong atau Garut sudah tidak bisa ditebak lagi. Sering terjadi sampai berjam-jama tidak bisa bergerak”, kata Syamsul Maarif, pengusaha pakaian bordiran Kawalu Kota Tasikmalaya yang setiap Minggu pergi ke Jakarta.
Sebagaimana diberitakan DeskJabar.com sebelumnya, jalan tol dari Bandung ke Tasikmalaya hingga tembus Cilacap lewat Garut atau dikenal dengan nama Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) dipastikan akan mulai dibangun tahun 2023.
"Pembebasan lahan sedang berjalan, tapi enggak nunggu, karena di daerah yang sudah bisa, kita laksanakan (konstruksi)," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Rabu 23 Juni 2022 lalu.
Menurut Kang Emil, demikian panggilan akrab Ridwan Kamil, Jalan Tol Getaci akan dibangun mulai 2023 dan target hingga tembus Cilacap Jawa Tengah akan selesai seluruhnya pada tahun 2029.
Baca Juga: MAKNYUS! 15 Bakso Favorit di Tasikmalaya: Enak, Lezat, Nikmat, Gurih Bikin Lidah Tak Lelah Menari
Jalan Tol Getaci memiliki panjang 206,65 kilometer (km) dan akan menjadi yang terpanjang dan termahal di Indonesia dengan investasi Rp56 triliun dari konsorsium swasta.
Jalan tol Getaci ini akan menghubungkan kawasan Gedebage, Kota Bandung – Garut – Tasikmalaya –Ciamis (Jawa Barat), Patimuan-Cilacap (Jawa Tengah).
Pembangunan jalan tol Getaci direncanakan akan dilakukan dalam dua tahap, yakni:
Tahap pertama atau Seksi 1 dan Seksi 2, dimulai dari Junction Gedebage – Simpang Susun (SS) Tasikmalaya sepanjang 95,52 Km.
Tahap kedua atau Seksi 3 dan Seksi 4 yang dimulai dari SS Tasikmalaya – SS Cilacap sepanjang 111,13 Km.***