Sehabis Idul Adha Haram Shaum, Mengapa Hari Tasyrik Dilarang Puasa, Simak Penjelasannya

- 13 Juli 2022, 18:26 WIB
 Amalan mengingat Allah  di hari-hari tasyrik adalah membaca takbir, tahmid, dan tahlil
Amalan mengingat Allah di hari-hari tasyrik adalah membaca takbir, tahmid, dan tahlil /FREEPIK.com/YusufSangdes/

Hadits lain dinyatakan, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzafah untuk mengelilingi kota Mina, serta menyampaikan bahwa janganlah kamu berpuasa pada hari ini, karena merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.

Baca Juga: Hasil Sementàra Singapore Open 2022, Siapakah Lawan Anthony Ginting di Babak 16 Besar?

“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini, karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah”.

Dengan demikian diharamkan berpuasa pada hari-hari tersebut (11, 12, 13 Dzulhijjah) karena masih satu rangkaian dengan hari raya Idul Adha, dan ditegaskan pula bahwa hari-hari tersebut adalah hari-hari makan dan minum, berbagi daging kurban dimasak hingga menjadi makanan lezat.

Sedangkan hikmah yang terkandung dari larangan puasa ini adalah diperbolehkannya menyembelih hewan qurban sampai tanggal 13 Zulhijah, kemudian bersilaturahmi dan makan serta minum dengannya.

Imam Nawawi berpendapat dalam Syarh Shahih Muslim, hadits di atas merupakan dalil tidak bolehnya berpuasa pada Hari Tasyrik.

Biasanya selama Hari Tasyrik ditandai dengan membaca takbir selama tiga hari.

Hari Tasyrik merupakan sebuah hari yang perlu kita karena dalam sebuah hadis dari Abdullah Bin Qurth, Rasulullah SAW menyatakan:

Hari Tasyrik merupakan hari yang harus diistimewakan sebagaimana sabda Nabi SAW dalam hadits Abdullah Bin Qurth:

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban atau Idul Adha, kemudian hari al-qarr,”HR Abu Dawud 1765.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ntb.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah