Hakikat Haji di Arafah: Allah Membanggakan dan Menghapus Dosa Hamba-Nya pada Hari Istimewa, 9 Dzulhijjah

- 5 Juli 2022, 18:41 WIB
Wukuf di Arafah, 9 Dzulhijjah adalah salah satu rukun haji. Hingga saat ini masih terpelihara dengan baik. /ANTARA/Hania Sofia/
Wukuf di Arafah, 9 Dzulhijjah adalah salah satu rukun haji. Hingga saat ini masih terpelihara dengan baik. /ANTARA/Hania Sofia/ /

Sedangkan wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji, buat mengingat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi dari surga.

Hari Arafah merupakan hari spesial karena pada hari tersebut Allah Swt membanggakan dan akan menghapus dosa hambaNya yang berkumpul di Padang Arafah.

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, melebihi hari arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikat. Allah berfirman, ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim).

Baca Juga: Video Viral, Hajatan Pernikahan di Kuburan, Bagaimana Rasanya ?

Di hari Arafah yakni 9 Dzulhijjah, Allah membanggakan hambaNya yang wukuf di Arafah. Karena mereka sanggup serta rela meletakkan segala atribut dunia, hanya untuk berkumpul di Padang Arafah.

Kita dapat mengkhayalkan kondisi Padang Arafah pada zaman sekitar 1443 H kebelakang.

Tidak bisa kita membayangkan kondisi mereka seperti jamaah haji di tahun sekarang. Para jamaah haji Indonesia hanya diperlukan 10 jam agar bisa sampai di tanah suci Mekah, sedangkan para sahabat Nabi Muhammad Saw dulu harus menempuh sekitar 10 hari.

Dapat dipastikan, setelah 10 hari lebih dalam keadaan ihram, rambut mereka pasti kusut dan berdebu.

Dengan demikian, Allah Swt begitu membanggakan orang yang wukuf di Arafah pada siang hari arafah.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x