Network
Dilansir DeskJabar.com dari hasil wawancara kepada salah seorang ulama Jawa Barat, Ustadz Iwan Ridwan, S.Ud. dikatakan sebagai berikut:
“Tentu ini boleh disholatjenazahkan lagi, karena sholat jenazah itu boleh beberapa kali,” terang ustadz Iwan Ridwan.
Selain itu ustadz Iwan Ridwan pun mengingatkan untuk selalu memperlakukan jenazah dengan baik, salah satunya dalam memandikan jenazah.
“Inti dari memandikan jenazah selain kaifiat tata caranya dicontohkan nabi adalah jangan sampai menyakiti si mayit,” terang ustadz Iwan Ridwan.
Baca Juga: Tempat Wisata Ciwidey Bandung Selatan, 3 Destinasi Nuansa Eropa Healing yang Rekomendasi
Selanjutnya ustadz Iwan Ridwan pun mengajak kepada masyarakat untuk aktif menghadiri, menyolatkan dan turut mengantar hingga ke kubur jika menyaksikan ada yang meninggal.
Kemudian beliau pun mengutip sebuah hadits yang bersumber dari riwayat Imam Bukhari. Demikian ini redaksi haditsnya:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut mensholatkannya maka baginya pahala satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut menguburkannya maka baginya pahala dua qirath". Ditanyakan kepada Beliau: "Apa yang dimaksud dengan dua qirath?" Beliau menjawab: "Seperti dua gunung yang besar".
