ACTH akan merangsang fungsi ginjal untuk memproduksi epinefrin, yang membuat jantung kita stabil berdenyut, dan menjaga kestabilan tensi.
"Tapi kalau epinefrin itu berlebih, maka akan bikin tensi tinggi, jantung berdebar-debar," kata dr Agus Rahmadi.
"Berarti orang yang mengalami hipertensi umumnya produksi epinefrinnya tinggi, maka harus reduksi epinefrin," sambungnya.
Baca Juga: 'Eksodus' Pesepakbola Jepang di Liga 1 Indonesia Bertambah, Akankah Sesukses Taisei Marukawa?
Untuk mereduksi epinefrin adalah dengan cara menurunkan ACTH, dan ternyata melaksanakan sholat tahajud bisa menurunkan kadar ACTH.
Hal itu disebabkan aktivitas sujud saat sholat tahajud. Ketika sujud ada hentakan darah yang kuat dari jantung ke otak yang menyebabkan kelenjar di pituitari secara otomatis mengurangi produksi ACTH.
"Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Soleh yang menerangkan bahwa tahajud bisa menurunkan hipertensi dengan menurunkan kadar kortisol," jelas dr Agus Rahmadi seperti dikutip DeskJabar dari kanal YouTube UmmatTV pada video yang diunggah 2 November 2021, berjudul "Sholat tahajud bisa menurunkan hipertensi?"
Oleh karena itu, dr Agus Rahmadi menyimpulkan bahwa orang yang rajin sholat tahajud bisa tercegah dari penyakit serangan stroke dan hipertensi.
Seperti yang kita ketahui, stroke bisa terjadi salah satunya akibat tekanan darah tinggi alias hipertensi yang tidak terkontrol.***