Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah senantiasa memberi, tidak pernah terhenti pemberian-Nya.
Maka manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah jika miskin dalam harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal.
Lantas, manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika telah memiliki sifat dermawan sebab Allah tidak menyukai kesombongan.
Dari itu bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah, keduanya harus bersyukur kepada-Nya.
Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah memaafkan dosa seseorang yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah,kemudian hamba itu mau bertaubat.
Bagi seseorang yang berdosa, Allah adalah Yang Maha Pengampun. Allah akan mengampuni seberapapun besar dosa hamba-Nya selama ia tidak meragukan kasih sayang dan kemurahan-Nya.
Imam Al-Ghazali menjelaskan, ‘al-karim’ adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan.
· Al-Mu’min
Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman.