Sidang Isbat Kemenag yang digelar hari ini, melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah yang mempresentasikan posisi hilal hasil laporan dari rukyat di seluruh Indonesia.
Kemenag sendiri menggelar rukyatul hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia.
Rangkaian sidang Isbat yang sudah dilaksanakan sejak pukul 17.00 WIB tadi terbagi dalam tiga sesi seperti dilansir dari Instagram @bimasislam.
Pemantauan hilal dilakukan di 99 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mengetahui posisi tinggi hilal sebagai penetapan lebaran Idul Fitri 2022.
Berdasarkan seminar hilal pada sidang isbat yang disiarkan langsung pada kanal YouTube Bimas Islam Tv sore ini, hilal di wilayah Indonesia berada pada ketinggian 4,74 derajat.
Ketinggian hilal yang disiarkan tersebut dijelaskan oleh tim unifikasi kalender Hijriyah Kemenag RI, yaitu Cecep Nurwendaya.
Menurut Cecep, jika persyaratan tinggi hilal pada MABIMS adalah 3-6,4 derajat untuk memasuki 1 Syawal 1443 H, maka pada ketinggian hilal hasil pemantauan hari ini, Indonesia sudah memenuhi syarat.
Dengan angka tersebut, maka berdasarkan hasil pemantauan atau rukyat hilal pada sidang isbat Kemenag RI untuk penetapan lebaran Idul Fitri 2022, tinggi hilal di Indonesia sudah cukup.