Mengawali khutbah kali ini, saya ingin berwasiat, terutama kepada diri saya sendiri dan umumnya kepada saudara-saudaraku seiman dan seperjuangan.
Marilah! Kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt supaya bahagia hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amiin.
Dalam beberapa hari ke depan, kita umat Islam akan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Pada rentang waktu itulah kita dianjurkan untuk lebih sungguh-sungguh beribadah supaya dipertemukan dengan satu malam yang disebut Lailatul Qadar. Yakni satu malam yang keutamaannya lebih baik daripada 1000 bulan, atau 83 tahun.
Sangat wajar apabila kita ingin berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat) untuk menyongsong Lailatul Qadar.
Alasannya sederhana bahwa jatah umur dan kesempatan hidup kita di dunia belum tentu sampai 83 tahun. Sementara dalam Surat al-Qadr ayat 3 dinyatakan bahwa,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik daripada seribu bulan.
Dengan pertimbangan itulah umat Islam di mana tempatnya sangat menantikan Lailatul Qadar.
Hanya saja, bulan Ramadhan tahun ini kita masih dalam suasana pandemi Covid-19. Kalau dalam kondisi normal kita dapat melakukan i'tikaf di masjid, maka dalam situasi seperti ini, kita tidak bisa leluasa seperti biasa.