Game Kripto Atau Crypto Buatan Dalam Negeri Pacu Kreativitas Para Kreator Anak Bangsa

- 25 April 2022, 16:11 WIB
Tangkapan layar Game Duckie Land, game Kripto atau Crypto buatan dalam negeri . (ANTARA/HO)
Tangkapan layar Game Duckie Land, game Kripto atau Crypto buatan dalam negeri . (ANTARA/HO) /

DESKJABAR – Sobat! Perlu dijelaskan bahwa bitcoin adalah merupakan salah satu bagian dari mata uang kripto atau crypto.

Mata Uang Kripto (Cryptocurrency) yang kita ketahui saat ini bukan sebagai alat pembayaran yang sah di Wilayah NKRI, namun sebagai Aset Kripto yang dapat diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.

Masyarakat kini banyak menyukai kripto atau crypto, mungkin karena warnanya ada yang keemasan, juga memiliki sensasi lain.

Game kripto atau crypto sudah lama diperkenalkan di luar negeri, dan sekarang mulai diperkenalkan di dalam negeri.

Baca Juga: JADWAL BUKA PUASA dan SHOLAT Wilayah Cilacap, Senin 23 Ramadhan 1443 H/25 April 2022 serta Doa Buka Puasa

Diharapkan bisa mendorong kreativitas para kreator untuk menciptakan game kripto atau crypto.

Seperti diketahui, mata uang kripto yang paling terkenal adalah bitcoin, selain bitcoin masih ada ribuan mata uang kripto, di antaranya ehtereum, litecoin, ripple, stellar, dogecoin, cardano, eos, tron.

Dilansir DeskJabar.com dari laman Antaranews.com, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan bahwa hadirnya proyek kripto Indonesia berbasis game, Duckie Land, mampu mendorong kreativitas dan utilisasi komoditas aset kripto.

"Ini bukti bahwa kreativitas dan teknologi bisa meningkatkan utilisasi komoditas aset kripto," ujar Jerry Sambuaga dikutip dari siaran persnya, Senin.

"Utilisasi aset kripto tentu bisa memberi banyak manfaat. Selain benefit secara komersial, tetapi juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan juga memberikan kesempatan baru dalam bisnis digital," tambah dia.

Jerry Sambuaga menjelaskan, konsep utilisasi token aset kripto dengan game tidak hanya menarik secara komersial, tetapi turut meningkatkan volume perdagangan aset digital dalam perspektif perdagangan.

"Dan ini semakin bisa mendorong anak-anak muda untuk bisa menciptakan game lokal buatan Indonesia agar dapat memajukan produk digital karya anak bangsa," kata Jerry.

Menurut dia, hadirnya game-game buatan lokal akan semakin meningkatkan ekspor produk digital ke kancah global.

"Ini contoh konkret bagaimana bisa meningkatkan produktivitas, kreativitas, komersialisasi, dan juga utilisasi produk Indonesia sesuai dengan tagline bangga buatan Indonesia," kata Jerry.

Ia mengatakan, hal itu juga kian menegaskan bahwa teknologi blockchain adalah konsep yang perlu diberdayakan dan dimanfaatkan keberlangsungan ekosistemnya secara sehat dan komprehensif.

Agar dapat memberikan banyak peluang dan potensi terhadap produk turunannya seperti game online, kripto, NFT, metaverse dan produk digital lainnya.

Sebelumnya, Duckie Land menawarkan keseruan bermain game dengan peluang mendapatkan keuntungan melalui platform NFT (Non-Fungible Token) berbasis token dan Metaverse.

Duckie Land hadir berkat perkembangan dunia blockchain yang memberikan ruang lebih besar kepada anak muda untuk berkreasi dan bermain game, sekaligus membuka lapangan kerja baru di industri kreatif.

"Dan karena industrinya berkembangnya tidak cuma sebatas player game saja ke depannya.

Tapi dalam game desain, art juga akan tumbuh lewat Duckie Land. Jadi asal muasal kami mau bikin projek Duckie Land ini lewat token adalah seperti itu,” ujar Febrian Pottanobu, CEO Duckie Land.

Tak hanya di dunia game, nantinya Duckie Land juga membuat dunia Metaverse agar semakin memberikan pengalaman menarik dalam bermain game.

Jika ingin mencoba game di Duckie Land, pemain bisa mengakses duckie.land, yang saat ini masih berstatus beta.

"Setelah mengakses di web duckie.land, pemain harus registrasi dan mendownload aplikasinya dan bisa langsung dicoba," ungkap Nobu.

Dan jika ingin membeli tokennya bisa di MEXC, Bitmart, XT.com dan PancakeSwap.

“Nah, tokennya sendiri itu sudah listing di beberapa exchange di luar contohnya kita ada juga di MEXC, Bitmart, XT.com dan di PancakeSwap dan memang untuk market indo sendiri nanti tunggu pengumuman dari kita,” tutupnya.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman currency.com, Game kripto yang sukses.

Tidak heran jika Axie Infinity menjadi populer di Filipina, karena game ini berakar dari Asia.

Trung Nguyen, yang berbasis di Vietnam, mendirikan start-up game Sky Mavis, yang meluncurkan game berbasis Ethereum.

Valuasi Sky Mavis saat ini berada tepat di bawah $3 miliar per Desember 2021, angka yang luar biasa mengingat perusahaan baru saja mengumpulkan $152 juta dari investor crypto dalam pendanaan awal pada Oktober 2021.

Terlepas dari penilaiannya, Axie Infinity hanyalah game crypto paling populer kedua, dikalahkan oleh Alien Worlds, yang menarik lebih dari 700.000 pengguna bulanan.

Saro McKenna adalah salah satu pendiri game ini dan berasal dari latar belakang dari keuangan perusahaan; dia menghabiskan 10 tahun bekerja di industri. McKenna juga memegang gelar MA dari Oxford University.

Meskipun Alien Worlds lebih populer daripada Axie Infinity, mata uang dalam game menceritakan kisah yang berbeda.

Pada 26 Januari 2022, token Axie Infinity (AXS) dihargai $53,27, berada tepat di belakang Decentraland di nomor dua, ketika memberi peringkat semua cryptocurrency berdasarkan kapitalisasi pasar.

Namun, Alien Worlds (TLM) berada di nomor 32, dengan harga hanya $0,11.

Permainan kartu blockchain Splinterlands posisinya nyaman di nomor tiga dalam daftar Statista, dengan hampir 600.000 pemain bulanan.

Game ini memungkinkan Anda untuk membeli, menukar, dan menaikkan level kartu.

Matthew Rosen adalah pendiri dan chief technology officer Splinterlands yang berbasis di Philadelphia dan telah membuat video game sejak dia berusia 10 tahun.

Splintershards (SPS) adalah token untuk permainan kartu, saat ini dihargai sekitar $0,12.

Meskipun harganya lebih tinggi dari TLM, kapitalisasi pasarnya lebih rendah dan CoinMarketCap saat ini menempatkannya di peringkat 52 di antara token game.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah