Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal, Berbagai Jenis Zakat Mal, Nisab dan Besaran Zakat Mal

- 24 April 2022, 12:37 WIB
Ilustrasi, perbedaan zakat fitrah dan zakat mal
Ilustrasi, perbedaan zakat fitrah dan zakat mal /Pexels/Finn/

DESKJABAR - Perbedaan zakat fitrah dengan zakat mal bisa dilihat dari beberapa hal. Di antaranya dari waktu dikeluarkan, besaran, dan orang yang wajib mengeluarkan zakat atau wajib zakatnya.

Artinya, zakat fitrah dan zakat mal memiliki waktu, besaran dan wajib zakat masing-masing.

Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal dijelaskan pihak Baznas di antaranya dalam artikel berjudul "Pengertian Zakat Fitrah dan Zakat Mal, Ketentuan dan Perhitungan" di laman baznas.go.id, tayang tanggal 7 Mei 2022.

Baznas menjelaskan, secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal.

Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa, baik lelaki dan perempuan muslim, dan dikeluarkan pada bulan Ramadan hingga menjelang salat Idul Fitri.

Sementara, zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta yang telah mencapai nisab, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama.

Baca Juga: Benarkah Zakat Fitrah Tidak Diperbolehkan Dibayar Pakai Uang? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Zakat Fitrah

Zakat fitrah hukumnya wajib untuk seorang muslim yang memenuhi kriteria merdeka (bukan budak atau hamba sahaya), mempunyai kelebihan makanan pada malam dan siang hari raya Idul Fitri, juga menemui hari-hari bulan puasa dan awal jatuhnya satu Syawal.

Jika seseorang meninggal setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadan (29 atau 30 Ramadan), ia dikenai zakat fitrah. Demikian pula, jika ada anak yang lahir sebelum matahari terbenam pada akhir Ramadan, ia tetap dikenai zakat fitrah.

Seorang suami dikenai kewajiban untuk membayar zakat fitrah istrinya, anak-anaknya, atau dapat disebut setiap anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.

Ini merujuk sabda Nabi Muhammad saw. “Lunasilah zakat fithrah itu, dari orang-orang yang nafkah hidupnya menjadi tanggunganmu”.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Membayar Zakat Fitrah dengan Uang, Bukan Makanan Pokok? Ustadz Abdul Somad Menjelaskan

Yang harus dibayarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok sebanyak satu sha’ atau diperkirakan setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter untuk setiap jiwa.

Mengingat harga makanan pokok dalam setiap daerah berbeda-beda, maka umat Islam dapat merujuk pada besaran zakat fitrah yang ditetapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tiap provinsi atau kabupaten.

Zakat mal

Sementara mengenai zakat mal, Baznas menjelaskan bahwa zakat mal terdiri dari:

1.Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.

Untuk nisab zakat emas adalah sebesar 85 gram emas dan untuk perak sebesar 595 gram. Oleh karena itu, jika Anda memiliki emas atau perak sebanyak itu, maka Anda wajib mengeluarkan zakatnya setiap tahun.

Baca Juga:  Besaran Zakat Fitrah 2022, Satu Rukun Islam yang Hanya Bisa Dibayarkan Diwaktu Ini, Jangan Sampai Terlewat

2. Zakat atas uang dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.

Nisab kepemilikan surat berharga disetarakan dengan niab 85 g emas. Kadar Zakat atas surat berharga sebesar 2,5 %

3. Zakat perniagaan adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai nisab dan haul.

Harta perdagangan yang dikenakan zakat dihitung dari asset lancar usaha dikurangi hutang yang berjangka pendek (hutang yang jatuh tempo hanya satu tahun). Jika selisih dari asset lancar dan hutang tersebut sudah mencapai nisab, maka wajib dibayarkan zakatnya.

Nisab zakat perdagangan senilai 85 gram emas dengan tarif zakat sebesar 2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul).

4.Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Zakat ini dikeluarkan pada saat panen.

Nisab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari hasil pertanian tersebut.

5.Zakat peternakan dan perikanan, dikeluarkan jika mencapai nisab dan haul.

Baca Juga: Zakat Fitrah, Dalil, Cara Pembayaran di Zaman Nabi dan Ijtihad Para Ulama, Simak Ustadz Abdul Somad

Nisab unta lima ekor, sapi tiga puluh ekor dan kambing empat puluh ekor.

6.Zakat pertambangan, dikeluarkan jika mencapai nisab dan haul.
Nisab zakat pertambangan berlaku apabila hasilnya mencapai nilai nisab emas (85 gram) atau perak (595 gram).

7.Zakat perindustrian: zakat dari hasil industri dalam bidang produksi barang dan jasa.

8. Zakat pendapatan dan jasa, dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran.

Zakat ini dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan.

Berdasarkan SK BAZNAS Tahun 2021 Tentang Nisab Zakat Pendapatan dan Jasa tahun 2021, nilai 85 gram emas setara dengan Rp 79.738.415. Dengan demikian, seseorang yang berpenghasilan minimal Rp 6.644.868 per bulan wajib membayar zakat penghasilan setiap bulannya.

9.Zakat rikaz, zakat atas harta temuan, dimana kadar zakatnya adalah 20%. Zakat ini tidak dikenai batas nisab dan haul.

Syarat mengeluarkan Zakat Mal:

Syarat suatu harta dapat dikenakan hukum zakat mal jika memenuhi kriteria (1) harta berkepemilikan penuh, (2) harta halal secara syariat, (3) harta yang bersifat berkembang atau produktif, (4) mencukupi kegunaan (nishab), (5) tidak ada hubungan dengan hukum utang, dan (5) memiliki selama satu tahun (haul) atau dapat dizakatkan ketika masa panen.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: baznas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah