MISTERI KASUS SUBANG, Saksi Kunci Ini Lihat Banyak Darah di Belakang Rumah, Yosef di Dalam TKP

- 23 April 2022, 12:49 WIB
Kasus Subang misteri, saksi ini berkata banyak darah di belakang rumah, Yosef di dalam TKP.
Kasus Subang misteri, saksi ini berkata banyak darah di belakang rumah, Yosef di dalam TKP. / deskjabar.com/

 

DESKJABAR – Tragedi kasus Subang yang menewaskan ibu dan anak pada 18 Agustus 2021 lalu masih belum juga terungkap hingga detik ini.

Padahal kasus Subang ini terus diselidiki kepolisian selama tepat 8 bulan 5 hari pada hari ini, Sabtu 23 April 2022.

Namun misteri kasus Subang belum juga berhasil diurai. Pembunuh ibu Tuti Suhartini (55) dan anak gadisnya, Amalia Mustika Ratu atau Amel (23) masih bebas melenggang tak tersentuh hukum.

Penyidikan kasus Subang telah memeriksa 10 Tempat Kejadian Perkara (TKP), 216 barang bukti dan 121 saksi sejauh ini.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Yosef Heran Dengan Sikap Wahyu yang Tiba tiba Berubah Setelah Kejadian Pembunuhan, Curiga ?

Salah satu saksi kunci adalah Suparman atau yang akrab disapa Ujang Zahri, petugas kebersihan jalan yang pagi itu sedang bekerja di dekat TKP, Jalan Cagak.

Ia merupakan orang pertama yang melihat kondisi TKP dan juga Yosef, suami korban (Tuti) dan ayah korban (Amel), di dalam rumah sekira pukul 7.30 WIB.

Melansir dari Youtube Heri Susanto, “S4ksi Pertama Yang Melihat Kejadian | Heri Susanto”, 21 September 2021, begini penjelasannya.

Kasus Subang ini bisa dikategorikan sebagai kasus yang rumit karena banyak alat bukti yang sudah rusak di TKP dan menyulitkan pihak kepolisian.

Bahkan setelah dibunuh, korban ibu dan anak ini dimandikan dengan tujuan agar sidik jari tidak bisa ditemukan di jenazah.

Baca Juga: EKSKLUSIF, KASUS SUBANG TERBARU, DENGARKAN YOSEF, Begini Cerita Dia Saat Istri dan Anaknya Ditemukan Tewas

Menurut kesaksian Ujang Zahri, pagi itu sekira pukul 07.05 WIB, dia berangkat dari rumah untuk mulai bekerja di lokasi yang dekat dengan TKP.

Tiba di sana pukul 07.15 WIB untuk mulai bekerja. Dan ketika ia sedang asik mengasah parang untuk membabat rumput di jalan, ia kaget karena tiba-tiba Yosef sudah berada di belakangnya.

“Gak tau datang dari mana datangnya, tau-tau sudah di belakang aja. Dia bilang, ‘Pa Ujang, Pa Ujang, tolong liat rumah saya berantakan’,” tuturnya menirukan apa yang dikatakan suami korban saat itu.

Saat itu kurang lebih pukul 07.30 WIB, dengan sedikit berlari Yosef menuju rumahnya dan Ujang mengikuti di belakang.

“Pak Yosef masuk ke rumahnya, saya mah enggak masuk. Cuma liat di luar. Kelihatan dari luar memang berantakan kursi tuh,” ujarnya.

Baca Juga: EKSKLUSIF, KASUS SUBANG TERBARU, DENGARKAN YOSEF, Begini Cerita Dia Saat Istri dan Anaknya Ditemukan Tewas

Kemudian dia melihat ke belakang mobil Alphard hitam yang terparkir di luar. Ada percikan air dan tak jauh dari situ ada bercak darah.

“Setelah itu saya bilang, ‘astagfirullahaladzim’. Ini ada apa? Lalu saya lihat lagi ke belakang, pas pintu belakang itu (dapur), terbuka dan tidak rusak,” katanya lagi.

Dan di daerah itulah, ia melihat genangan darah banyak sekali. Ujang pun bergidig ngeri dan memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.

Saat ia di belakang rumah memperhatikan TKP, dan suami korban terus berada di dalam rumah dan tidak keluar sama sekali.

Lalu dia segera kembali ke depan, memberitahu Yosef dan mengatakan dirinya akan melaporkan hal ini kepada Ketua RT setempat.

Ketika ia menanyakan hal itu, Yosef hanya menjawab iya saja dari dalam tanpa menemuinya.

Ujang mengaku dia hanya mendengar Yosef berkata “iya” dari dalam rumah tidak ada kata-kata lainnya.

Setelah diiyakan, Ujang pun segera berlari menemui Ketua RT setempat yang saat itu sedang bersiap-siap akan berkebun.

Sembari menunggu Ketua RT datang, dia tidak masuk lagi ke TKP hanya menunggu di luar.

Ketika ketua RT datang, ia dipersilahkan untuk kembali melanjutkan pekerjaanya membersihkan jalan.

Saksi kunci kasus Subang ini menegaskan, hanya sebatas itu saja percakapannya dengan suami korban pagi itu, tidak ada percakapan lainnya.

Dan ia salah satu yang melihat kondisi TKP pertama kali bersama Yosef sebelum polisi datang.

Heri Susanto sendiri menilai bahwa apa yang dikatakan saksi tersebut tidak dibuat-buat.

“Kalau saya secara pribadi menilai apa yang disampaikan pa Ujang ini sangat jujur,” ujar Heri.

Sementara itu berdasarkan keterangan ketua RT yang datang dari arah timur, ia juga melihat banyak darah menggenang di dekat pintu samping atau belakang rumah TKP.

“Ada arah seperti gusuran atau tarikan benda apa itu mengarah ke garasi dan ada bercak darah sedikit-sedikit,” ujarnya.

Ia juga mengatakan saat melihat ke bawah mobil Alphard, di bagian belakang ada genangan air bercampur darah.

Ketika tiba di TKP kasus Subang Jalan Cagak tersebut, di depan sudah banyak orang datang.

Kemudian di halaman ada dua orang warganya yakni Gogo dan Dadar.

“Tiba-tiba saya ditepuk sama warga saya pak Dadar. ‘Pak Rt, pak RT..coba tuh liat, di dalam mobil ada kaki’. Terus saya melihat jelas di belakang jok di samping kanan di atas yang ada hordeng itu keliatan kaki,” tuturnya Ketua RT menjelaskan.

Sementara itu, seorang pemerhati kasus Subang, Wahyu Seno di kanal Youtube-nya mengatakan, kesaksian dua orang ini, yaitu Ujang dan Ketua RT adalah yang paling terlihat jujur dan apa adanya.

“Hanya ada dua saksi yang menurutku pernyataannya itu real. Mereka itu adalah, pak Ujang Suparman pekerja jalan pagi itu, dan juga pak RT yang sedang berkebun pagi itu,” kata Wahyu.

Disudutkan

Sementara itu, Yosef sendiri merasa bosan disudutkan atas kematian istri dan anaknya tersebut.

Padahal dia adalah orang yang kehilangan keluarganya dalam kasus Subang ini, namun kenapa malah banyak orang menuduh dan memfitnahnya.

“Dulu, saya diam bukan berarti takut atau bersalah. Saya tetap menghargai penyidik dan penyelidikan pihak kepolisian 100 persen. Sekarang, saya mau bicara dan berani bicara, ikut membantu dan membuka mata hati semua siapa saya yang sebenarnya,” ujar suami korban tersebut.

Dia juga menyesalkan sikap beberapa Youtuber yang jelas-jelas menggiring opini yang menyudutkan pihak tertentu.

“Para Youtuber yang tidak tahu diri, misalnya merendahkan , menuduh dan menggiring opini liar dan tidak jelas bahkan mencemarkan nama baik. Membuat kebohongan, mengarang cerita, membuat prediksi yang salah,” tutur Yosef lagi.

Kalau soal memaafkan, tentu akan memaafkan. Namun ia berharap jangan sampai menggiring opini yang merugikan pihak lain dan mengacaukan penyidikan kasus Subang ini.

“Saya kembalikan lagi, biarlah yang memfitnah itu menjadi doa (yang baik) buat saya. Keburukan orang lain kepada saya menjadi doa (yang baik juga),” kata pria kelahiran 12 Desember 1964 itu menambahkan.

Dan siapapun orang yang minta maaf, lanjut dia, tentu akan dimaafkan karena Allah SWT juga Maha Pemaaf.

“Tapi tetap, sampai kapanpun ini kasus yang melakukan kezaliman terhadap anak dan istri saya harus bisa ditangkap, ditetapkan, dan hukum seberat-beratnya!” kata Yosef lagi.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Heri Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah