Bahkan setelah dibunuh, korban ibu dan anak ini dimandikan dengan tujuan agar sidik jari tidak bisa ditemukan di jenazah.
Menurut kesaksian Ujang Zahri, pagi itu sekira pukul 07.05 WIB, dia berangkat dari rumah untuk mulai bekerja di lokasi yang dekat dengan TKP.
Tiba di sana pukul 07.15 WIB untuk mulai bekerja. Dan ketika ia sedang asik mengasah parang untuk membabat rumput di jalan, ia kaget karena tiba-tiba Yosef sudah berada di belakangnya.
“Gak tau datang dari mana datangnya, tau-tau sudah di belakang aja. Dia bilang, ‘Pa Ujang, Pa Ujang, tolong liat rumah saya berantakan’,” tuturnya menirukan apa yang dikatakan suami korban saat itu.
Saat itu kurang lebih pukul 07.30 WIB, dengan sedikit berlari Yosef menuju rumahnya dan Ujang mengikuti di belakang.
“Pak Yosef masuk ke rumahnya, saya mah enggak masuk. Cuma liat di luar. Kelihatan dari luar memang berantakan kursi tuh,” ujarnya.
Kemudian dia melihat ke belakang mobil Alphard hitam yang terparkir di luar. Ada percikan air dan tak jauh dari situ ada bercak darah.
“Setelah itu saya bilang, ‘astagfirullahaladzim’. Ini ada apa? Lalu saya lihat lagi ke belakang, pas pintu belakang itu (dapur), terbuka dan tidak rusak,” katanya lagi.