DESKJABAR - Ramadhan 1443 Hijriyah memasuki 10 hari terakhir yang malamnya disebut dengan Lailatul Qadr.
Pada malam Lailatul Qadr inilah, banyak umat Islam yang beritikaf atau berdiam diri di masjid, dengan memperbanyak sholat, dzikir, dan tadarus Al Qur'an.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan keistimewaan Lailatul Qadr serta tanda-tanda yang disebutkan oleh para ulama mengenai datangnya malam tersebut.
Pembahasan tersebut dilakukan Adi Hidayat pada video berjudul 'RAHASIA LAILATUL QADR - AKU SUKA 18 RAMADHAN 1441H - Ustadz Adi Hidayat' di kanal Youtube Adi Hidayat Official yang tayang pada 11 Mei 2020.
Adi Hidayat menyatakan bahwa kata laila menunjukkan waktu malam secara umum. Tapi apabila ada huruf ta di bagian akhirnya menjadikan malam itu menjadi khusus, tidak berlaku untuk semua malam dan memiliki keistimewaan.
“Allah ingin memberikan isyarat kepada kita, bahwa turunnya Al Qu'ran ini bukan di malam biasa, tapi di malam yang sangat istimewa,” ujar Adi hidayat menjelaskan.
Apa keistimewaan tersebut? Adi Hidayat menerangkan bahwa keistimewaan tersebut adalah nilai malam tersebut 1000 bulan lebih.
"Bahasa tegasnya lebih baik dari 1000 bulan, lebih dari 1000 bulan, jadi tidak serupa, lebih,” tutur Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat pun menyimpulkan bahwa nilai malam istimewa tersebut setidaknya sama dengan 83 tahun.
“Kalau ada orang yang beramal bersamaan dengan malam itu, Allahu Akbar. Dia shalat misalnya, maka shalatnya senilai dengan 83 tahun tanpa henti,” kata Adi Hidayat menegaskan.
Adi Hidayat juga menyatakan bahwa walaupun hanya mengaji satu huruf dari Al Qur'an pahala yang bisa didapat sangatlah besar.
Pada hari biasa, mengaji satu huruf sama dengan sepuluh. Pada bulan Ramadhan dikali 10 lagi lalu dikalikan 83 tahun.
Adi Hidayat kemudian memberikan contoh ibadah terbaik di malam tersebut.
Saat seseorang sedang ada di malam itu dan dia istigfar, taubat dia, kesungguhan istigfarnya menggugurkan dosa-dosanya.
Kemudian dia baru menyebutkan nama Allah, Laillahailallah, senilai 83 tahun. Lalu dia sesuai ajalnya wafat.
“Dosanya kosong, punya amalan Lailahaillallah senilai 83 tahun kurang lebih, betapa indah di penghujung wafatnya khusnul khotimah dalam keadaan yang sangat indah,” kata Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa terjadinya di satu malam Ramadhan saja, dan malam inilah yang mendapatkan keberkahan dari Al Qur'an.
Adi Hidayat menyatakan bahwa keberkahan tersebut terdapat pada surat Ad Dukhan ayat 3.
“Kalau orang dapat malam itu, itu penuh dengan keberkahan, nilai kebaikan bertambah karena dapat berkah dari Al Qur'an tadi,” kata Adi Hidayat menjelaskan keistimewaan malam Lailatul Qadr.
Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa pada malam itu juga para malaikat turun termasuk malaikat Jibril.
Adi Hidayat menyatakan bahwa malaikat Jibril tugasnya menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Namun, Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW wafat, tugas malaikat Jibril tersebut selesai. Akan tetapi, Malaikat Jibril setahun sekali tetap turun ke bumi.
“Karena keagungan Al Qur'an dan keagungan malam Al Qadr ini, malaikat turun ke bumi menyertai hamba-hamba yang beribadah,” ujar Adi Hidayat.
“Sampai saking banyaknya malaikat yang turun, para ulama tafsir menyebutkan bumi seakan akan sesak dengan malaikat,” kata Ustadz Adi Hidayat menambahkan.
Para ulama tafsir menyebutkan pada hari itu, karena banyaknya malaikat di bumi:
- Suara-suara bising jadi redup.
- Angin berhenti.
- Suasana alam menjadi teduh dan nikmat.
Demikian penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang Lailatul Qadr, malam istimewa di bulan Ramadhan senilai 1000 bulan lebih.***