Artinya:
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,”
وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا - ٦٤
Artinya:
Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.
[Sumber: Qur’an Kemenag – QS. Al-furqan: 63 – 64]
Dalam ceramahnya tersebut ustadz Khalid Basalamah menjelaskan jika Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat tarawihnya kendatipun beliau sedang dalam keadaan sakit.
Rasulullah SAW jika sedang dalam keadaan sakit maka melakukan shalat tarawih dengan cara duduk dan jika tidak mampu maka dilakukan sambil berbaring.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan jika shalat sunat itu boleh dilakukan sambil duduk walaupun tidak sedang dalam keadaan sakit atau lelah, akan tetapi pahalanya hanya setengah dari yang berdiri.
Sedangkan mengenai shalat wajib boleh dilakukan dengan cara duduk atau berbaring jika ada udzur yang diperbolehkan.