WETON dan NEPTU, Sebagai Warisan Budaya JAWA, Ini Penjelasannya Menurut Primbon Jawa

- 30 Maret 2022, 16:43 WIB
Apa itu Primbon Jawa , Weton dan Neptu Dalam kebudayaan masyarakat khususnya Jawa.
Apa itu Primbon Jawa , Weton dan Neptu Dalam kebudayaan masyarakat khususnya Jawa. /Pixabay/jarmoluk/


DESKJABAR
- Primbon Jawa sampai saat ini masih sering digunakan sebagai ramalan untuk mereka yang masih meyakini tentang apa itu weton, neptu dan perhitungannya.

Kalau di China dikenal dengan shio, di negara barat dengan zodiak, maka di Jawa punya horoskop Jawa melalui primbon-nya

Dengan primbon, masyarakat dulu dan sebagian sekarang meramal atau memprediksi hal-hal mengenai rejeki, jodoh , karir dan sebagainya.

Primbon adalah sistem ramalan yang umumnya didasarkan pada perhitungan weton Jawa yang bertujuan untuk memprediksi dan mengantisipasi terhadap segala persoalan kehidupan manusia, mengenai perilaku, watak, jodoh, tata letak, arah, hari, dll. 

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di SUBANG, Ada Apa dengan Wahyu ? Saksi Misterius

Weton adalah gabungan dari tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dll.) dengan lima hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).

Sedangkan Neptu adalah perhitungan antara hari lahir dan hari pasaran, yang hasilnya menentukan weton.

Salah satu warisan budaya leluhur, adat kebiasaan turun-temurun yang senantiasa dilestarikan oleh masyarakat kita. 

Menata keharmonisan manusia dengan alam untuk memperoleh keselamatan, kebahagiaan, keberuntungan, dan kesuksesan dalam segala aktivitas kehidupan manusia.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Konten dari situs ini dibuat berdasarkan referensi atau bahan rujukan dari berbagai macam versi kitab primbon dan ramalan yang sudah menjadi kepercayaan, yang dikemas dalam suatu aplikasi interaktif untuk memudahkan penggunaannya.

Program horoskop Jawa ini dibuat berdasarkan buku setebal 647 halaman dengan judul "HOROSKOP JAWA - Misteri Pranata Mangsa" yang disusun oleh Ki Hudoyo Doyodipuro, Occ.

Sebagai catatan, bahwa penyusun buku horoscop Jawa ini pada tanggal 2 November 1998 telah mendapat sertifikat dari Menteri Negara Pariwisata, Seni dan Budaya, sebagai penyusun buku budaya yang baik.

Baca Juga: Apakah Meninggal karena Santet atau Sihir Itu Syahid? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)

Pada tanggal 20 Mei 2000, penyusun mendapat ‘Bintang Emas’ penghargaan ‘PLKJ AWARD VIII’ dari Pusat Lembaga Kebudayaan Jawa (PLKJ) di Surakarta.

Pada tanggal 19 Oktober 2001, dari Lembaga Parentah Keraton Surakarta Hadiningrat, penyusun mendapatkan anugerah gelar Kebangsawanan Riyo Nginggil dari S.I.S.K.S. PB.XII dengan sebutan Ki Kanjeng Raden Haryo Tumenggung (Ki KRHT) Hudoyodipuro.

Hal tersebut merupakan bukti bahwa menggali budaya lelulur atau nenek moyang kita adalah salah satu upaya positif untuk melestarikan kebudayaan bangsa, dan terbukti mendapat dukungan dari segala lapisan masyarakat, lembaga pemerintah ataupun lembaga swasta yang terkait.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Disclaimer: tulisan Ini hanya menerangkan bahwa dikebudayaan Indonesia khususnya Jawa. Dan, ada hal seperti ini, karena pengetahuan tentang masa depan jodoh dan rezeki hanyalah kuasa Allah SWT.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Primbon Jawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah