Arab latin: "Allahumma inni audzubika min adzabi jahannama, wa min adzabil-qabri, wa min fitnati al-mahya wal-mamati, wa min
syarri fitnati al-masiihi ad-Dajali."
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari siksa neraka jahanam dan siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan
kematian, serta dari keburukan fitnah Dajjal."
Menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat, di antara fadilah doa, selesai tahiyat akhir kalau doanya ada (dicontohkan) dari Nabi boleh dilapadkan. Tapi kalau Nabi tidak melapadkannya, jangan dilapadkan tapi cukup dalam hati.
"Nunggu Imam belum salam misalnya antum sudah selesai doanya, antum boleh ulang-ulang itu", kata Ustadz Adi Hidayat.
"Atau dalam hati (berdoa): Ya Allah berikan kemuliaan pada saya lancarkan kehidupan saya, tenangkan kehidupan rumah tangga saya, lancarkan usaha saya. Itu boleh dalam hati tidak dilapadkan", pungkas Ustadz Adi Hidayat.***