Doa Ibu Tembus Menembus Langit, Hajat Minta Anak Sholeh dan Sholehah Akan Terkabul, Ini Kata Ustadz Adi Hidaya

- 13 Maret 2022, 10:56 WIB
Ini Kata Ustadz Adi Hidayat, doa Ibu yang tembus menembus langit, hajat minta anak sholeh dan sholehah.
Ini Kata Ustadz Adi Hidayat, doa Ibu yang tembus menembus langit, hajat minta anak sholeh dan sholehah. /YouTube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR- Doa ibu adalah amalan yang keutamaan bagi para ibu yang sedang mengandung anaknya.

Momen ini banyak mengandung rahasia kebaikan spesial rahmat dari Allah SWT, bagi sang bayi.

Doa Ibu tembus menembus langit, hajat minta anak sholeh dan sholehah akan terkabul, hal ini akan terjadi bagi para ibu yang sedang mengandung.

Keutamaan berdoa meminta anak yang sholeh atau sholehah diwajibkan bagi para ibu yang sedang menganndung untuk berdoa.

Banyak rahmat kebaikan bagi ibu yang sedang mengandung sama degan sedang berjihad, doanya akan cepat dikabul hingga sampai pada Allah SWT.

Untuk itu para ibu yang sedang mengandung anaknya, sangat baik untuk memohonkan diberikan anak yang sholeh dan sholehah.

Untuk mengamalkannya banyaklah berbuat kebaikan, sebagai proses latihan amalan menjelang melahirkan.

Dikutip dari kanal YouTube Fans Ustadz Berbakat dengan Judul: Benarkah Doa Orang Tua Untuk Anak Mudah Terkabul Oleh Ustadz Adi Hidayat, 10 Agustus 2017.

Ustadz Adi Hidayat menyarankan para orangtua terutama ibunya, untuk memohon doa meminta lahir anak yang sholeh dan sholehah seperti ini:

Huwal lazii khalaqakum min nafsinw waahidatinw wa ja'ala minhaa zawjahaa liyas kuna ilaihaa falammaa taghash shaahaa hamalat hamlan khafiifan famarrat bihii falammaaa asqalad da'awal laaha Rabbahumaa la'in aayaitanaa saalihal lanakuu nanna minash shaakire (QS. Al-A’raf : 189)

Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), "Jika Engkau memberi kami anak yang sholeh, tentulah kami akan selalu bersyukur."

Baca Juga: Klaim Kode Redeem FF Hari Minggu 13 Maret 2022, 1 Menit Lalu, Gratis MAG 7 Hurricane, Dll, Garena Free Fire

Begitulah Allah mengalihkan pandangan mereka agar memerhatikan tauladan Rasul dan juga mencermati alam raya agar mereka dapat merasakan ke-Esaan Tuhan.

Kali ini Allah mengajak mereka membaca fakta dalam diri mereka, yaitu bahwa Dialah, Allah, yang menciptakan kamu keturunan Nabi Adam dari jiwa yang satu, yaitu Nabi Adam, dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya, yaitu Hawa, agar dia merasa tenang dan cenderung hatinya kepada pasangannya.

Maka setelah dicampurinya, istrinya mengandung kandungan yang ringan, seperti biasanya kehamilan di masa awal, dan teruslah dia merasa ringan beberapa waktu.

Kemudian ketika dia merasa berat, di saat kandungan semakin besar dan semakin dekat waktu bersalin, keduanya, yakni pasangan suami istri, bermohon kepada Allah.

Tuhan berfirman:

"Demi kekuasaan dan kebesaran-Mu, jika Engkau memberi kami anak yang sholeh, sempurna, sehat, dan tidak cacat, tentulah kami benar-benar termasuk orang-orang yang bersyukur."

“Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan dari jenis yang satu, dan dari jenis yang satu itu diciptakan pasangannya, maka hiduplah mereka berpasangan pria-wanita (suami-isteri) dan tenteramlah dia dengan isterinya itu.

Hidup berpasangan suami-isteri merupakan tuntutan kodrati manusia rohaniyah dan jasmaniah,”kata Ustadz Adi Hidayat.

”Bila seseorang telah mencapai usia dewasa, timbullah keinginan untuk hidup berpasangan sebagai suami-isteri, dan dia akan mengalami keguncangan batin apabila keinginan itu tidak tercapai. Sebab dalam berpasangan suami-isteri itulah terwujud ketenteraman,”ucap Ustadz Adi Hidayat.

“Ketenteraman tidak akan terwujud dalam diri manusia diluar hidup berpasangan suami-isteri.

Maka tujuan kehadiran seorang isteri pada seorang laki-laki di dalam agama Islam ialah menciptakan hidup berpasangan itu sendiri.

Islam mensyariatkan manusia agar mereka hidup berpasangan suami-isteri, karena dalam situasi hidup demikian itu manusia menemukan ketenteraman dan kebahagian rohaniyah dan jasmaniah,”ujarnya

Bila kedua suami-isteri itu berkumpul, mulailah isterinya mengandung benih, saat permulaan dari pertumbuhan benih itu terasa ringan.

“Pertama-tama terhentinya haid dan selanjutnya benih itu terus berproses, perlahan-lahan.

Maka ketika kandungannya mulai berat, ibu-bapak memanjatkan doa kepada Allah agar keduanya dianugerahi anak yang saleh, sempurna jasmani, berbudi luhur, cakap melaksanakan tugas kewajiban sebagai manusia.

Kedua, isteri itu berjanji akan mewajibkan atas dirinya sendiri untuk bersyukur kepada Allah karena menerima nikmat itu dengan perkataan, perbuatan dan keyakinan.”tutur Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube FANS USTADZ


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah