Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Tiga Petunjuk Gaib dari Lokasi Pembunuhan Jalancagak
“Apakah orang yang melakukan sihir dan penyihir itu akan diambil pahalanya ? tentu saja,” terang Ustadz Khalid Basalamah.
Lain halnya jika si penyihir tobat lalu yang terkena sihir sudah meninggal ?Baca Juga: SUMEDANG, Cerita Roh Gentayangan Ramai-ramai Mendatangi Rumah Warga di Wado
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, untuk hal ini, status si penyihir atau orang melakukan sihir, adalah sama dengan pembunuh.
Kemudian Ustadz Khalid Basalamah membandingkan dengan seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa dan disebutkan pada hadits, kemudian bertaubat nasuha dan diterima taubatnya.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, bagaimana dengan orang yang sudah meninggal korban sihir ?
Disebutkan, orang yang melakukan sihir itu harus banyak menyebutkan kebaikan-kebaikan orang yang meninggal itu, melakukan shadaqah demi si mayit.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, itu dilakukan untuk membalas kesalahan orang yang melakukan sihir itu.
“Tetapi jika si penyihir tidak taubat, tentu pada hari kiamat pahala-pahalanya akan diambil. Itu pun jika penyihirnya Muslim juga dan memiliki pahala.Sebab menyihir itu adalah perbuatan syirik, pahala apa yang mau diambil ?” ucap Ustadz Khalid Basalamah. ***