Santet, Teluh, Atau Sihir Tak Mempan Pada Orang Tertentu Yang Dilindungi Oleh Allah Ta'ala

- 1 Maret 2022, 07:23 WIB
Santet, Teluh, Atau Sihir Tak Mempan Pada Orang Tertentu
Santet, Teluh, Atau Sihir Tak Mempan Pada Orang Tertentu /Yudha Saputra/

DESKJABAR – Santet, teluh, atau sihir walaupun di jaman serba digital masih saja dilakukan sebagian orang.

Masih saja ada cerita tentang dukun santet, teluh, atau sihir yang biasanya menggunakan benda-benda sihirnya.

Benda-benda santet, teluh, atau sihir biasanya menggunakan seperti gambar santet dan boneka santet.

Orang yang terkena santet, teluh, atau sihir, kata Ustadz Dhanu, ia berkontribusi dengan kesalahan di hadapan Allah.

Baca Juga: Toko yang Menggunakan Tumbal Pesugihan Ada Tandanya, Ini Kata Ustadz Dhanu

Orang yang terkena santet, teluh, atau sihir itu saat meninggal, apakah arwahnya ditawan atau menjadi budak kepada orang yang nyantet?

Hal itu terungkap di kanal YouTube Ustadz Dhanu - Official Channel berjudul," ARWAH KORBAN SANTET / TUMBAL - Ruang Ustadz Dhanu", yang tayang pada 15 September 2020.

Menurut Ustadz Dhanu, memang jarang sekali orang itu memahami orang yang matinya kesantet.

Apakah nyawanya teraniaya, tersandera, dijajah.

"Insya Allah kalau rohnya itu kembali pada Allah ta'ala, jiwanya ada di alam barzah ga kemana-mana," terang Ustadz Dhanu.

Baca Juga: Dahsyatnya, MEMBACA ISTIGHFAR Sebelum Sholat Subuh, Penjelasan Syekh Ali Jaber, Mengejutkan!

Cuma memang kalau seseorang kena sihir, teluh atau santet yang harus kita perhatikan itu adalah bahwa Allah mengizinkan orang tersebut terkena sihir, santet, dan teluh.

"Allah mengijinkan, ya jadi kalau Allah mengijinkan itu, berarti orang yang terkena sihir berkontribusi ada kesalahan di hadapan Allah," jelas Ustadz Dhanu.

Ya karena kalau orang itu baik-baik saja, masalahnya nggak ada, lanjut Ustadz Dhanu, nggak ada kena pengaruh sihir atau santet, dan teluh.

Kecuali orang-orang tertentu yang memang dilindungi oleh Allah ta'ala, tak akan terkena santet, teluh, atau sihir.

Contoh orang-orang yang dilindungi itu, lanjut Ustadz Dhanu, umpamanya presiden, gubernur, bupati dan walikota. Kenapa itu dilindungi oleh Allah SWT?

Baca Juga: HAJAT SETINGGI LANGIT Pun Insya Allah Dikabulkan Jika Berdoa di Waktu-waktu Ini Kata Khalid Basalamah

"Ya kalau itu bisa disantet kan nanti kalau meninggal ganti presiden, gubernur, bupati, walikota, meninggal lagi ganti lagi presiden, gubernur, bupati dan walikota," kata ustadz Dhanu, itu pasti akan merepotkan.

Kalau orang itu sakit terkena santet, teluh, atau sihir ada kemungkinan itu kesalahan dan dosa-dosanya.

Disebabkan oleh perbuatannya sendiri. Kata ustadz Dhanu, kalau terkena sihir berarti itu dari tangannya sendiri.

Kalau itu kesalahan atas dosa-dosanya kita mohonkan ampunan. Itu kuncinya mohonkan ampunan.

Dalam upaya penyembuhannya, kata ustadz Dhanu, apa saja yang dipakai, misalnya benda-benda sihirnya, itu harus kita mohonkan kepada Allah Ta'ala, agar dihancurkan, kan Allah punya kekuatan.

Kalau seseorang yang tidak terkena santet, kemudian meninggal dan saat terjadinya meninggal juga bukan karena santet, teluh, atau sihir, itu karena Allah mengijinkan dia meninggal.

"Janganlah kamu menjerumuskan dirimu dengan perbuatan ke dalam kebinasaan," kata ustadz Dhanu.

Kebanyakan orang tak pernah tahu ketika itu menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan, melakukan dosa-dosa.

Apa dosa-dosa itu? Macam-macam, dosa merendahkan orang lain, tidak peduli sama orang tua.

Berani sama orang tua itu pun dosa, di sinilah sebenarnya mereka tidak tahu akan dosa-dosa itu.

"Orang-orang meninggal karena sihir, santet, atau teluh karena Covid itu hanya Allah ta'ala yang tahu," jelas ustadz Dhanu.

"Masak nanti kalau orang meninggal karena santet, sihir, teluh, sukmanya dibawa sama dukunnya?" tanya ustadz Dhanu.

Seperti kalau orang meninggal karena covid, masa dia akan jadi antek-anteknya dukun?, kata ustadz Dhanu, kok nggak seperti itu.

"Masa orang kalau meninggalnya ketabrak, nantinya akan jadi kenek, ya nggak seperti itu," kata ustadz Dhanu.

Enggak semuanya nggak, kata ustadz Dhanu, kematian itu hanya Allah ta'ala, cuma memang kita harus menjaga kematian yang diinginkan.

"Kematian yang bagaimana, khusnul khotimah atau husnul khotimah, jadi gitu itu harus dipahami," jelas ustadz Dhanu.

Kalau kita ingin benar-benar husnul khotimah, belajar untuk tidak melakukan dosa, misalnya mencuri, dan tidak makan dosa.

"Jangan pula ngomong yang ngawur. Jempolnya perang di medsos. Sama saja itu dosa", tutur ustadz Dhanu.

Jadi orang yang meninggal kemungkinan kena santet, teluh, atau sihir, itu meninggalnya kembali ke alam barzah.

Disclaimer: Tidak selalu orang-orang yang dengan ciri-ciri di atas itu benar-benar meninggal karena ilmu sihir, santet, atau pelet, dan teluh. Soal kepercayaan dan keyakinan kembali lagi pada individu masing-masing.

Tulisan di atas merupakan ulasan sederhana terkait fenomena santet, teluh, sihir, pelet, untuk dibaca sebagai hiburan atau pengetahuan saja. Tulisan itu tidak diniatkan untuk menakut-nakuti atau sebagai kejadian sebenarnya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah