KASUS SUBANG TERBARU: Ada Temuan Sesuatu di Kuku Amel, Jejak Pelaku Terungkap?

- 18 Februari 2022, 07:41 WIB
Anjas Asmara mengungkapkan temuan sesuatu yang ada di kuku Amel dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang
Anjas Asmara mengungkapkan temuan sesuatu yang ada di kuku Amel dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang /Tangkapan layar Youtube Anjas di Thailand/

DESKJABAR - Pada hari ini, Jumat 18 Februari 2022, penyelidikan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat yang terjadi pada 18 Agustus 2021 genap berjalan enam bulan.

Selama itu banyak sekali misteri dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel itu yang belum terpecahkan.

Padahal untuk mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini,  tim kepolisian yang awalnya dari Polsek, kemudian Polres, Polda bahkan ke Mabes Polri ikut membantu menangani kasus ini.

Belakangan ini muncul kabar mengenai sesuatu sesuatu yang sebetulnya ditemukan di kuku Amel. Masyarakat menilai temuan ini merupakan temuan emas yang bisa mengungkap siapa pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Amalan Utama HARI JUMAT: Ada Waktu 1 Jam Jika Berdoa Dikabulkan Allah SWT, Kata Syekh Ali Jaber INI WAKTUNYA

Anjas Asmara, seorang dosen di Chulalongkorn University Bangkok Thailand  dalam kanal Youtube Anjas di Thailand yang berjudul: PRIA YG DICAKAR AMEL DINI HARI ITU !! yang diunggah 16 Februari 2022 membeberkan analisanya tentang sesuatu di kuku Amel itu.

Menurut Anjas Asmara, temuan sesuatu di kuku Amel itu sebenarnya sudah muncul setelah tim penyidik dari Mabes Polri yang dipimpin ahli forensik dr. Sumy Hastry melakukan autopsi kedua jasad korban pembunuh ibu dan anak di Subang pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021.

Atas temuan yang dipublikasikan oleh media massa ketika itu, kata Anjas, Sumi Hastry langsung diserbu netizen  yang mempertanyakan, apakah setelah dua bulan berlalu sejak kejadian masih bisa ditemukan hal penting yang bisa dijadikan alat bukti pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang?.

“Saat itu dr Hastry mengatakan masih bisa sekali karena lokasi makam kedua korban termasuk tanah yang kering sehingga hal-hal penting yang sedang diteliti saat itu masih bisa”, kata Anjas menirukan jawaban dr Hastry.

Meski dr Hastry ketika itu tidak mengatakannya secara eksplisit, temuan sesuatu di kuku Amel disebut oleh media massa sebagai penemuan emas, penemuan  penting yang bisa menjadi petunjuk yang mengarah kepada siapa tersangka di balik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Dosa Zina Bisa Diampuni, Lakukan Ini Setiap Waktu Kata Ustadz Adi Hidayat

Menyusul temuan sesuatu di kuku Amel, ketika itu juga disebutkan ada salah seorang saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang (dari seratusan lebih saksi yang sudah diperiksa hingga saat ini) yang memiliki luka di bagian tubuhnya.

Namun oleh tim pengacaranya, jelas Anjas Asmara, diklarifikasi bahwa luka di bagian tubuh salah seorang saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu karena dikibatkan oleh alergi dan akibat kecelakaan saat membersihkan sesuatu.

“Apakah itu sangat kebetulan ataukah ini kebetulan belaka, ataukah ini tidak ada hubungannya, atau ya i dont know ini yang beredar di masyarakat”, kata Anjas soal klarifikasi tim pengacara penyebab luka di tubuh saksi yang oleh Anjas tidak disebutkan namanya itu.

Dugaan yang berkembang bahwa berdasarkan temuan hasil autopsi kedua dalam kuku Amel kemungkinan ada kulit dari orang yang melakukan eksekusi di hari kejadian pada 18 Agustus 2021, kata  Anjas hal itu kecil bisa terjadi.

“Kalau hal itu ditemukan pada autupsi yang pertama itu sangat mungkin sekali. Tapi di autopsi kedua, kalau ada garukan atau sesuatu hal yang tertinggal misalnya kulit mati dari si pelaku di kuku Amel itu sangat kecil untuk ditemukan”, kata Anjas.

Alasannya, jelas Anjas, pertama karena kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang sudah lebih dari sebulan. Kedua, Amel sebelum dimakamkan sudah dimandikan, dibersihkan dan itu bisa menghilangkan banyak jejak-jejak yang bisa mengarah kepada para pelaku.

Namun begitu, kata Anjas, secara logika soal cakaran itu bisa ditelusuri dengan mengecek jenis kukunya Amel, jari-jarinya Amel. Bisa disimulasikan jika tangan Amel mencakar seseorang, nanti akan kelihatan luka cakar tersebut adalah benar luka yang diduga milik salah satu orang yang dicurigai.

Baca Juga: AWAS JANGAN SALAH, Ini Link Prakerja Gelombang 23 Bukan prakerja.go.ig, Segera Daftar Kuota Terbatas

“Apakah luka terbut karena mungkin kecelakaan, atau mungkin karena tercakar kucing, atau karena tercakar manusia. Kalaupun tecakar manusia apakah ini identik tipikal dengan kukunya Amel, itu kan sudah ada foto-fotonya”, kata Anjas.

Untuk mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang sudah berjalan enam bulan ini, Anjas Asmara mengatakakan kemungkinannya kecil jika penyidik hanya ‘relay’ pada keterangan-keterangan saksi saja. Walaupun keterangan saksi memang merupakan satu dari lima alat bukti yang diperlukan untuk menjerat tersangka.

“Tapi kita harus ingat bahwa alat bukti juga ada keterangan  ahli, petunjuk dan surat. Harusnya adalah ketiga hal ini yang berhubungan ilmu pengetahuan ilmiah adalah lebih ‘relay’nya ke sini. Karena dengan hanya mendengarkan keterangan saksi saja itu sudah pasti akan banyak distorsi”, ujar Anjas.

Menurut Anjas, para saksi di pemeriksaan pertama karena belum ada pengalaman mereka masih menyatakan  relatif apa yang mereka rasakan saat itu. Tapi sudah keterangan pemeriksaan BAP yang kedua, ketiga sampai bahkan ke belasan kali kemungkinan data-data data saksi itu validitasnya sudah tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: Apakah Orang Meninggal Bisa Mendengar Orang Masih Hidup ? Buya Yahya Menjelaskan

“Kalau yang awal mungkin bisa 50 sampai 80 persen, tapi sudah keterangan kedua di BAP itu menurut aku sih validitinya harus dipertanyakan lihat konteksnya seperti apa tidak bisa kita generalisasikan tergantung dari pertanyannya sendiri”, kata Anjas.

Jika benar ada sesuatu di kuku Amel yang bisa menjadi pentunjuk, tegas Anjas Asmara harus segera diambil tindakan oleh penyidik.

Menurut Anjas Asmara, seharusnya untuk memberikan informasi yang update kepada masyarakat yang sedang menanti keadilan untuk kedua korban, harusnya diberi tahu siapa saja saksi yang sudah diambil sampel DNA-nya itu siapa saja.

Meskipun demikian, Anjas Asmara meyakini, tim penyidik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, sudah melakukan berbagai hal, termasuk hal-hal yang selama ini dianggap misteri oleh publik. Hanya saja, tim penyidik tidak membeberkannya ke media.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah