Network
“Terkadang, omongan yang dilontarkan anak nampak bijaksana dan seperti orang dewasa. Ya ini saya contohkan, misalnya anak umur 4 tahun, ketika keluarganya ada masalah, dia itu tiba-tiba nyeletuk omongan. Dimana omongannya itu solusi, jadi anak bisa memberi solusi,” kata Abah Romdhoni.
Namun anehnya, si anak ini tidak sadar telah bicara apa. Jadi ketika diminta mengulangi pembicaraannya, anak malah tidak tahu.
- Telah Memiliki Kepekaan Batin
Ciri terakhir anak yang diikuti khodam leluhur biasanya akan memiliki kepekaan batin yang lebih tinggi dibandingkan anak – anak lain sebayanya.
“Untuk ciri ini tentu saja umum dialami. Bahkan saya sendiri ada tetangga, yang anaknya baru kelas 2 SD, dia itu mata batinnya terbuka dan dia melihat apa yang manusia biasa tidak bisa melihat. Namun bagusnya anak ini, hanya mau bercerita kepada ibunya saja,” ucap Abah Romdhoni.
Dan ketika anak itu takut saat melihat sesuatu, lanjutnya, dia lebih memilih menutup mata lalu pergi.
“Daripada berteriak atau menangis histeris karena takut dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarnya,” kata Abah Romdhoni lagi.
Itulah 6 ciri anak yang dipilih khodam leluhur untuk diikuti. Untuk memperkuat ciri ini harus dikroscek ke keluarganya, apakah ada kakek buyut atau moyangnya dulu yang memiliki ilmu, atau memiliki khodam semasa hidupnya.***
