Pasien Covid-19 Memerlukan Dukungan Lingkungan, Ini Komunikasi Positif yang Bisa Mempercepat Penyembuhan

- 11 Februari 2022, 15:22 WIB
Komunikasi penting dalam upaya menyembuhkan pasien Covid-19.
Komunikasi penting dalam upaya menyembuhkan pasien Covid-19. /Pixabay/MarieXMartin/

DESKJABAR - Pandemi Covid-19 kian meningkat seiring dengan maraknya varian baru Omicron. Peran komunikasi sangat penting dalam penyembuhan. Namun komunikasi bisa juga malah memperparah kondisi pasien.

Komunikasi yang positif bisa membantu pasien penyintas Covid-19 cepat pulih.
Sebaliknya, komunikasi yang berisi pesan negatif dan hoax, bisa jadi memperburuk kondisi pasien.

“Secara teoritis, komunikasi dapat menunjang dalam kesehatan. Karena secara alamiah, ketika ada masalah, manusia akan berusaha untuk berkomunikasi dengan orang lain,” ujar Dr. Jenny Ratna Soeminar, MSi, dalam Diskusi Dewan Pakar Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Jabar, Rabu 9 Februari 2022.

Baca Juga: SEBAIKNYA ANDA TAHU, Doa 1 Jam di Hari Jumat di Waktu Ini, Syekh Ali Jaber: Tidak akan Ditolak Allah SWT

Baca Juga: HATI HATI 10 Dosa Besar SUAMI pada Istri, Salah Satunya Bersikap Tidak Jelas Kata Gus Baha

Dalam webinar tersebut selain Jenny tampil sebagai pembicara Prof.Dr. Atie Rachmiatie, MSi, Dr. Retno Hanggarani Ninin, M.Psi, Athifa Sri Ismiranti, M.Arch, serta Ketua Aspikom Jabar Dr.Ani Yuningsih,MSi.

Menurut Jenny, stres muncul jika ada gangguan komunikasi karena masalah tidak terpecahkan.

Komunikasi adalah alat pemelihara keseimbangan, maka komunikasi keluarga di rumah, dengan teman, dalam masyarakat perlu diperhatikan.

“Selain berbicara, kemampuan dan kemauan untuk mendengar orang lain, perlu dikembangkan,” tegasnya.

Jenny menambahkan, pandemi harusnya dipandang secara positif sebagai alasan untuk memperkuat ikatan keluarga dan tidak dijadikan stres negatif.

“Karena faktanya, ada banyak hal baru yang muncul dari kreativitas dari rumah saja, di tengah pandemi. Ada lagu baru yang terinspirasi wabah, ada menu jajanan baru, ada kemudahan berbelanja, dan lain-lain,” ujarnya.

Baca Juga: 4 Amalan Penting di Hari Jumat Menurut Syekh Ali Jaber, Lakukan Nomor 4 agar Didoakan Malaikat

Komunikasi memang dapat mempercepat dan mendukung penyembuhan pasien. Menurut Retno Hanggarani, setiap orang dapat berperan menjadi lingkungan yang menyembuhkan dengan menyebarkan emosi positif.

“Misalnya dalam ruang percakapan WA, emoticon positif akan berdampak positif. Kurangi ekspresi yang berorientasi kompetitif, seperti menilai orang lain selalu salah, menunjukkan kelebihan diri sendiri, tidak berterima kasih, dan tidak mau memahami situasi orang lain,” tuturnya.

Faktanya, komunikasi sosial masyarakat akhir-akhir ini cenderung negatif.

Menurut Atie, mengutip riset Kemenkominfo, informasi hoax masih beredar luas. Hoax pun dapat memperburuk kondisi seorang pasien Covid-19.

Masyarakat yang banyak beraktivitas di rumah saja, juga perlu terus dilatih untuk mencari sumber informasi yang benar dan mengelola informasi yang diterima.

Baca Juga: Jumat Berkah, Waktunya Beramal Jariyah, Syekh Muhammad Jaber: Ajarkan Surat Ini, Dapat Pahala yang Sama

“Diet gawai, juga perlu terus dikampanyekan, karena pandemi seharusnya menguatkan komunikasi keluarga, bukan menjadi asik sendiri di ruang masing-masing dengan gawainya," tegasnya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: pers rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah