Network
DESKJABAR - PBNU menetapkan 1 Rajab 1443H jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.
Syekh Ali Jaber dalam sebuah ceramahnya mengungkapkan lakukan amalan ini di bulan Rajab maka akan mendapat 700 kali lipat pahala.
PBNU secara resmi mengumumkan Rajab 1443H jatuh pada Kamis 3 Februari 2022.
Hal ini berdasarkan dari 22 titik lokasi rukyatul hilal bil fi'li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal. Rata-rata terhalang mendung dan hujan.
Baca Juga: Puasa Rajab 2022 bagi Warga Nahdlatul Ulama (NU) Mulai Hari Kamis Tanggal 3 Februari 2022 (1 Rajab 1443 H)
Lantas bagaimana keutamaan bulan Rajab 2022?
Dikutip Desk Jabar dari YouTube m6Bah PengetahuaN dari 12 Februari 2021 dengan judul "Syekh Ali Jaber | Bulan Rajab Amalkan amalan dahsyatIni", Syekh Ali Jaber bahkan mengungkapkan ada amalan di Bulan Rajab yang bisa mendapatkan 700 kali lipat pahala dari Allah SWT.
Ternyata amalan di bulan Rajab 2022 tersebut ada membaca Al Qur'an dan bersedekah.
"Begitu karunia Allah SWT untuk kita melipatkan pahala sedekah kita hingga berkali-kali lipat sampai mencapai 700 kali lipat," kata Syekh Ali Jaber.
1. Membaca Al Qur'an
Memperbanyak membaca Al Qur'an, dikatakan Syekh Ali Jaber merupakan salah satu amalan yang baik jika dilakukan pada bulan Rajab.
"Orang-orang membaca Al Qur'an sebanyak-banyaknya mereka membaca Al Qur'an di bulan Sya'ban (mulai dari bulan Rajab), bukan hanya di bulan suci Ramadhan," kata Syekh Ali Jaber Rahimahullah.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Hati-hati Ini Dosa Paling Dibenci Allah SWT, No 1 sangat bahaya
2. Sedekah di bulan Rajab 2022
Sedekah di bulan Rajab kata Syekh Ali Jaber memiliki pahala yang sangat besar, bahkan digandakan hingga 700 kali lipat.
"Sedekah menjaminkan khusnul khatimah, sedekah menjaminkan selamat dari kematian mendadak, sedekah menjaminkan selamat dari kematian yang buruk, sedekah mampu meredamkan,: kata Syekh Ali Jaber.
Sementara itu, dikutip dari nu.or.id, Dalam penanggalan Islam, bulan Rajab merupakan bulan ketujuh. Bulan Rajab juga termasuk dalam daftar bulan-bulan yang dimuliakan (al-asyhur al-hurum) karena beberapa kemuliaan yang terkandung di dalamnya, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt berikut:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,326) (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (QS At-Taubah [9]: 36).
Demikian juga bulan Rajab. Menurut Sayyid Abu Bakar Syattha’ dalam I’ânah at-Thâlibîn, ‘Rajab’ sendiri diambil dari kata at-tarjîb yang berarti memuliakan, karena masyarakat Arab dulu lebih memuliakannya dibanding bulan lainnya. Rajab disebut juga Al-Ashabb yang berarti mengucur, karena kebaikan pada bulan ini mengucur deras.
Dinamakan pula Al-‘Ashamm yang berarti tuli, karena pada bulan tersebut tidak terdengar gemrincing senjata untuk berkelahi.
Selain itu, Rajab juga mempunyai nama lain yakni Rajam yang berarti melempari.
Pada bulan Rajab para musuh dan setan dilempari sehingga tidak bisa lagi mengganggu para wali Allah dan orang-orang saleh.***
