Network
Jadi, Om Hao tidak memakai bantuan makhluk astral untuk memperkirakan atau memprediksi cuaca. Namun, Om Hao menggunakan statistika dan probabilitas.
Statistika adalah ilmu pengolahan data yang pernah ada. Probabilitas adalah perkiraan atau prediksi.
“Jadi, kalau melihat masa depan, melihat itu kan pasti atau mendahului, Namun, kalau memprediksi, andaikata nanti meleset, maka bisa dimaklumi karena prediksi. Sebab, itu berdasarkan data dulu yang pernah ada dan pernah muncul,” ujar Om Hao.
- Memprediksi masa depan menurut Om Hao
“Contohnya, banjir. Kita bisa liat kurun waktunya ini banjir setiap 10 tahun, ada siklusnya. Nanti, kita bisa hitung 20 tahun kemudian, 30 tahun kemudian. Maka, ada siklus banjir yang sama,” tutur Om Hao.
Baca Juga: KISAH MISTIS SITU GEDE Tasikmalaya, Danau yang Tercipta dari Air Mata dan Dijaga Empat Ikan Raksasa
Menurut Om Hao, ketika kita melihat secara konsep sejarah, suatu peristiwa itu tidak akan terjadi, tetapi polanya akan muncul kembali.
“Contohnya juga seabad yang lalu ada wabah flu spanyol, kali ini ada wabah Covid-19 karena muncul lagi polanya. Namun, peristiwa sejarahnya tidak ada karena data-data ini bisa kita olah, sehingga kita bisa memprediksi hal yang akan datang,” terang Om Hao.
- Meramal masa depan dengan menggunakan khodam
Menurut Om Hao, jin bisa masuk ke alam bawah sadar seseorang, yakni lewat mimpi untuk memberitahu apa yang akan terjadi di masa depan.
“Jadi, mereka (jin) bisa mensugesti masuk lewat alam bawah sadar seseorang, yaitu lewat mimpi. Namun, keabsahannya dipertanyakan,” ujar Om Hao.
- Cara menyikapinya jika bisa meramal masa depan
Om Hao menyatakan tidak apa-apa jika sosok (jin) memberitahu apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, Om Hao menyarankan hal tersebut untuk disimpan di diri sendiri saja, tidak diberitahu ke orang lain.
