DESKJABAR - MasterChef Season 9 menghadirkan sosok Jorie, mahasiswa tingkat akhir Podomoro University ini, senang memasak sejak usia 13 tahun.
"Aku punya cita-cita untuk jadi chef yang bisa dikenal dan menginspirasi banyak orang", tutur gadis berkacamata yang punya nama lengkap Marjorie Jovanca, pada DeskJabar.com.
Sampai di galeri MasterChef Season 9, anak bungsu dari dua bersaudara ini, mendapat dukungan penuh dari kakak perempuan dan kedua orang tuanya.
MasterChef Season 9, bagi Jorie, menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
"Honestly, aku orangnya agak pemalu, jadi aku punya keinginan harus jadi lebih berani supaya cita-citaku bisa tercapai", ujar pemilik bisnis online cake and dessert ini
Jorie, 21 tahun, peserta asal jakarta ini akhirnya dengan susah payah berhasil lolos masuk bootcamp MCI 9.
Setelah sebelumnya baru mendapatkan satu yes dari Chef Arnold dan satu no dari Chef Renatta kemudian berujung di Chef Juna.
Baca Juga: Kian Seru ! Ini Perjuangan Devy, Hidangkan Menu Baru di Masterchef Indonesia Season 9
Sebelum akhirnya Chef Juna memberikan yes, menurut Chef Juna, makanan bisa dikatakan ada perubahan apabila ditambahkan rasa yang lain.
"Ayam bumbu rujak memang pake gula merah, tapi kalo kamu tambahin gula merahnya dari satu setengah menjadi dua sendok itu bukan perubahan. Kecuali kalau kamu tambahin rasa kemangi misalnya that's namanya perubahan", ujar Chef Juna.
Hal itu yang menjadi masukan buat hidangan ayam bumbu rujak yang dibuat Jorie.
Jorie mengungkapkan bahwa saingan terberatnya adalah Dea, peserta asal malang yang tiada lain adalah dekan di universitasnya, wow.
"Kita berdua sama-sama ga tau kalau kita ikut MasterChef Indonesia Season 9, jadi kita baru ketemu saat audisi kemaren. Aku shock banget, she's very smart", ujar Jorie. ***